Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

IDF Hadapi Pilihan Sulit, Harus Hentikan Serangan ke Rafah, Geser Kekuatan untuk Gempur Lebanon

IDF kini diperintahkan menggeser kekuatan ke utara untuk yang berbatasan dengan Lebanon Selatan untuk menggempur Hizbullah.

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Choirul Arifin
zoom-in IDF Hadapi Pilihan Sulit, Harus Hentikan Serangan ke Rafah, Geser Kekuatan untuk Gempur Lebanon
JACK GUEZ/AFP via Getty Images
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengambil posisi tempur di perbatasan selatan Israel dengan Jalur Gaza Strip pada 29 Mei 2024. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memerintahkan IDF menggeser kekuatan ke utara untuk yang berbatasan dengan Lebanon Selatan untuk menggempur Hizbullah. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM - Pasukan Pertahanan Israel (IDF) kini dihadapkan pada pilihan sulit setelah diperintahkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu agar menghentikan serangan ke Rafah di Gaza Selatan.

Mereka kini diperintahkan menggeser kekuatan ke utara untuk yang berbatasan dengan Lebanon Selatan untuk menggempur Hizbullah.

“Fase intens pertempuran melawan Hamas akan segera berakhir,” kata Netanyahu dalam wawancara dengan Channel 14 sebagaimana dikutip dari France24.

“Bukan berarti perang akan segera berakhir, tapi perang dalam fase intensnya akan dikurangi agar kami dapat mengerahkan kembali sejumlah pasukan ke utara yang berbatasan dengan Lebanon,” imbuh Netanyahu.

Netanyahu berdalih pemindahan pasukan IDF dari Rafah ke Utara Israel dilakukan untuk tujuan pertahanan mengingat selama beberapa bulan terakhir wilayah tersebut kerap menjadi target sasaran rudal militan Hizbullah.

Terbaru pabrik industri militer di pemukiman Sasa Israel serta markas komando batalyon Sehl di barak Beit Hillel dilaporkan rusak parah akibat terkena serangan rudal Falaq milik Hizbullah.

BERITA REKOMENDASI

Situasi yang kian mengerikan bahkan memaksa 220.000 warga Israel pergi mengungsi meninggalkan wilayah perbatasan Lebanon demi menyelamatkan diri dari serangan rudal dan drone Hizbullah.

Baca juga: Ribuan Pejuang Timur Tengah yang Dibekingi Iran Siap Gabung Hizbullah Jika Israel Serang Lebanon

Selain melaksanakan rencana operasi serangan ofensif di Lebanon, keberadaan pasukan IDF yang ditugaskan ke wilayah perbatasan juga dimaksudkan untuk membantu masyarakat melakukan evakuasi dini

Pemicu Konflik Israel vs Hizbullah Lebanon

Hizbullah dan Israel merupakan musuh bebuyutan. Sejak tahun 1992, hubungan keduanya telah bersitegang. Hal terjadi setelah pendahulu Hizbullah terbunuh dalam serangan Israel.

Namun intensitas serangan keduanya makin gencar sejak 7 Oktober 2023 lalu, tepatnya setelah Israel melakukan operasi militer ke wilayah Gaza.

Baca juga: Israel Gempur Lebanon Pakai Bom Fosfor Putih, Hizbullah Hancurkan Konvoi Kendaraan Militer IDF

Hizbullah yang merupakan sekutu kelompok Hamas mengungkap serangan kelompoknya ditujukan untuk Israel guna mendukung warga Palestina yang dibombardir Israel di Gaza.

Namun tindakan tersebut dinilai Israel sebagai tindakan yang membahayakan kedaulatan dan keamanan warga Israel.

Alasan ini yang mendorong keduanya untuk terlibat baku tembak selama beberapa bulan terakhir.

Baca juga: Panik, Ribuan Perempuan Israel Borong Senjata Api, Was-was Pasukan Netanyahu Kalah Lawan Hamas

Terbaru, Hizbullah merilis video rekaman berdurasi sembilan menit yang memancing amarah Israel. Dalam video yang diambil dengan pesawat nirawak itu Hizbullah menunjukkan lokasi militer dan sipil di beberapa kota Israel.

Cuplikan video lain diklaim menunjukkan kompleks militer di dekat Haifa milik produsen senjata Israel Rafael.

Sejak video itu mencuat ke publik, Israel memperingatkan pihak Hizbullah untuk bersiap menghadapi perang habis-habisan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas