Khawatir usai Hizbullah Ancam Siprus, UE: Kita Berada di Ambang Perang yang Semakin Meluas
Uni Eropa mengkhawatirkan risiko perang yang akan meluas setelah Hizbullah mengancam Siprus.
Penulis: Nuryanti
Editor: Garudea Prabawati

“Koridor kemanusiaan kami merupakan bukti komitmen kami terhadap perdamaian dan stabilitas,” katanya kepada wartawan pada upacara wisuda Universitas Siprus.
“Pernyataan seperti itu tidak menyenangkan, tapi tidak mencerminkan kenyataan. Siprus tidak berpartisipasi dalam keterlibatan militer apa pun," tambah dia.
Sebagai informasi, Hizbullah yang didukung Iran mulai menyerang Israel tak lama setelah serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 yang memicu perang di Gaza.
Hizbullah mengatakan mereka tidak akan berhenti sampai ada gencatan senjata di Gaza.
Baca juga: Di Ambang Perang, Jenderal AS Akui Sulit Bela Israel jika Iran Langsung Bekingi Hizbullah
Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock mengatakan, situasi antara Israel dan Hizbullah sangat mengkhawatirkan dan dia akan segera melakukan perjalanan ke Lebanon.
“Eskalasi lebih lanjut akan menjadi bencana bagi masyarakat di kawasan ini,” ungkapnya.
Sebelumnya pada bulan Juni, Hizbullah menargetkan kota-kota dan situs militer Israel dengan serangan roket dan drone terbesar dalam permusuhan sejauh ini, setelah serangan Israel menewaskan komandan paling senior Hizbullah.

Update Perang Israel-Hamas
Diberitakan Al Jazeera, sebanyak 21.000 anak belum ditemukan sejak Israel melancarkan perang di Gaza pada 7 Oktober, menurut Save the Children.
Kelompok advokasi menyerukan gencatan senjata untuk mencari anak-anak yang hilang.
PM Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pertempuran sengit di Gaza hampir berakhir, namun menegaskan perang akan terus berlanjut meskipun kesepakatan gencatan senjata disepakati dengan Hamas.
Kelompok Palestina mengatakan komentar Netanyahu menunjukkan dia menolak proposal yang diajukan Biden pada 31 Mei.
Baca juga: 5 Situs di Israel Diserang Drone dan Roket Hizbullah, Termasuk Markas Besar Batalyon Sahel
Sementara itu, dua bayi lagi meninggal karena kekurangan gizi di Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza utara, sehingga jumlah korban meninggal akibat kelaparan dan kehausan menjadi 31 orang, kata para pejabat kesehatan.
Investigasi bersama oleh Al Jazeera dan Arsitektur Forensik menemukan bahwa sebuah tank Israel menembaki mobil keluarga gadis Palestina berusia enam tahun Hind Rajab dari jarak 13-23 meter (42-75 kaki).
Setidaknya 37.598 orang telah tewas dan 86.032 orang terluka dalam perang Israel di Gaza sejak 7 Oktober.
Jumlah korban tewas di Israel akibat serangan pimpinan Hamas mencapai 1.139 orang, dengan puluhan orang masih ditawan di Gaza.
(Tribunnews.com/Nuryanti)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.