Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tiga Truk Militer Yordania Angkut Bantuan ke Gaza Kecelakaan di Laut Mati, Dua Tentara Arab Tewas

Truk-truk militer Yordania, yang merupakan bagian dari konvoi pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza, keluar jalur di jalan Laut Mati dekat Adasiya

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Tiga Truk Militer Yordania Angkut Bantuan ke Gaza Kecelakaan di Laut Mati, Dua Tentara Arab Tewas
JN/tangkap layar
Angkatan Bersenjata Yordania (JAF) - Tentara Arab pada Kamis (30/5/2024) kembali melancarkan 3 kali bantuan kemanusiaan dan makanan ke sejumlah lokasi di Jalur Gaza selatan. Ini menjadi airdrop ke-100 yang dilakukan Yordania sejak dimulainya invasi Israel ke Gaza per 7 Oktober 2023. 

Terbaru, Angkatan Bersenjata Yordania (JAF) - Tentara Arab pada Kamis (30/5/2024) silam kembali melancarkan 3 kali bantuan kemanusiaan dan makanan ke sejumlah lokasi di Jalur Gaza selatan.

"Airdrop tersebut membawa bantuan dan bantuan kemanusiaan untuk mendukung orang-orang di Jalur Gaza, akibat perang Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza," menurut pernyataan JAF.

Sebuah pesawat dari Angkatan Udara Kerajaan Yordania, pesawat Mesir, dan pesawat Jerman keempat dilaporkan terlibat dalam kolaborasi operasi penerjunan bantuan lewat udara tersebut.

JAF menegaskan kembali kesinambungan pengiriman bantuan kemanusiaan dan medis melalui jembatan udara dari Bandara Marka ke Bandara Internasional El-Arish, atau melalui pengiriman udara ke Gaza, atau konvoi bantuan darat, untuk membantu masyarakat Gaza mengatasi kondisi sulit, kata pernyataan itu.

Hingga saat ini, JAF telah melakukan lebih dari 100 airdrops sejak awal agresi Israel di Gaza dan berpartisipasi dalam 256 operasi penurunan udara lainnya, bekerja sama dengan negara-negara Arab dan luar negeri.

Bantuan kemanusiaan dari sejumlah negara dijatuhkan dari udara di Khan Yunis di Jalur Gaza selatan. Kamis (23 Mei 2024), di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Hamas Palestina. (Eyad BABA / AFP)
Bantuan kemanusiaan dari sejumlah negara dijatuhkan dari udara di Khan Yunis di Jalur Gaza selatan. Kamis (23 Mei 2024), di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Hamas Palestina. (Eyad BABA / AFP) (AFP/EYAD BABA)

Mulai Ragu Soal Normalisasi

Mualnya Yordania atas Israel juga membuat negara kerajaan itu mulai meragukan terciptanya normalisasi yang digaung Amerika Serikat dengan negara-negara di kawasan Arab.

Putra Mahkota Yordania Hussein bin Abdullah (29) melontarkan keraguannya akan normalisasi hubungan dan perjanjian perdamaian antara negara-negara Arab dan Israel.

BERITA TERKAIT

Dia bahkan mengatakan bahwa negaranya sedang dalam pertempuran diplomatik dan politik dengan Israel.

Dalam sebuah wawancara televisi di Al Arabiya milik Saudi, Minggu (26/5/2024), calon raja tersebut mengkritik negara-negara di seluruh dunia karena tidak berbuat cukup untuk mengakhiri perang di Gaza.

“Kami terkejut dengan ketidakmampuan dunia menghentikan pembantaian di Gaza," katanya.

"Masyarakat di wilayah tersebut telah kehilangan kepercayaan terhadap komunitas internasional."

“Lebih dari 35.000 orang telah terbunuh – 70 persen di antaranya adalah perempuan dan anak-anak."

"Berapa jumlah korban jiwa yang harus kita ambil agar dunia dapat mengambil tindakan?"

"Ini adalah nyawa manusia, bukan sekadar angka."

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas