Di Balik Pemecatan Jenderal Sodol
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky akhirnya mencopot Panglima Gabungan Angkatan Bersenjata Ukraina, Letnan Jenderal Yuri Sodol.
Penulis: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM -- Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky akhirnya mencopot Panglima Gabungan Angkatan Bersenjata Ukraina, Letnan Jenderal Yuriy Sodol.
Jenderal Sodol diganti oleh Brigadir Jenderal Andriy Hnatov pada Senin (24/6/2024).
“Saya memutuskan untuk mengganti Panglima Gabungan Angkatan Bersenjata Ukraina, Letnan Jenderal Yuri Sodol, dengan Brigadir Jenderal Andriy Hnatov,” kata Zelensky saat mengganti Jenderal Sodol.
Baca juga: Sebelum Kim Jong Un-Putin Bertemu, Rusia Disebut Sudah Terima Hadiah 1,6 Juta Amunisi dari Korut
Penggantian Sodol diduga terkait dengan semakin banyaknya tentara Ukraina yang menjadi korban peperangan.
Pasukan Rusia yang dikenal brutal tanpa ampun menghancurkan posisi Ukraina di sejumlah wilayah di Donbass, timur Ukraina dan wilayah selatan.
Kerugian besar tersebut diungkapkan oleh Brigade Garda Nasional Azov kepada Ukrinform. Komandan Garda nasional Bohdan Krotevych bahkan menyurati Biro Investigasi untuk menyelidiki tindakan salah satu jenderal militer Kiev.
Meski perwakilan biro tidak menyebut siapa jenderal tersebut, namun media memberitakan bahwa perwira tinggi tersebut adalah Komandan Pasukan Gabungan Angkatan Bersenjata Ukraina, Letnan Jenderal Yuriy Sodol.
Kondisi di garis depan memang sangat memprihatinkan, meski Rusia bergerak lambat merebut wilayah musuh, namun mereka terus menyerang dengan jumlah personel dan amunisi yang sangat besar, sehingga para pejuang Ukraina banyak yang jadi korban.
Wakil Rakyat Maryana Bezuglaya kembali bersuara menentang Panglima Tertinggi Jenderal Oleksandr Syrsky.
Bezuglaya mengkritik, kepemimpinan Syrsky telah ketinggalan zaman dan lebih otoriter.
Dengan latar belakang situasi sulit yang terus berlanjut di garis depan Ukraina, kritik publik terhadap komando Angkatan Bersenjata Ukraina semakin meningkat.
Baca juga: Aksi Teror di Dagestan Rusia Tewaskan Pendeta dan Belasan Polisi
“Dalam situasi yang penuh tekanan ini, dengan latar belakang tanggung jawab yang sangat besar, ia menjadi semakin otoriter, semakin mengencangkan sekrup dan kembali ke apa yang disebut teknik klasik tentara Soviet,” kata Bezuglaya dalam sebuah wawancara dengan jurnalis Natalya Moseichuk dikutip dari Strana.
Kritik pedas juga ditujukan pada Yuri Sodol, komandan Pasukan Gabungan dan kelompok Khortitsa, yang beroperasi ke arah Pokrovsky.
Di wilayah ini Kiev paling banyak kehilangan pasukan dalam beberapa bulan terakhir. Namun ia tidak menyebutkan berapa banyak pasukan yang tewas.
Sejumlah aktivis seperti Sergei Sternenko juga sependapat dengan Bezuglaya yang antipati terhadap sang jenderal.