Rusia Marah dan Siap Balas AS Atas Serangan Rudal ATACMS Ukraina ke Sevastopol
Rusia benar-benar geram atas serangan rudal ke Sevastopol di Krimea dan menegaskan akan membalas ke Amerika Serikat.
Penulis: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM - Rusia benar-benar geram atas serangan rudal ke Sevastopol di Krimea dan menegaskan akan membalas ke Amerika Serikat atas serangan rudal tersebut.
Pemerintah Rusia sudah menyampaikan ancaman akan melakukan serangan balasan tersebut kepada duta besar AS di Moscow dan menyatakan bahwa pembalasan ‘pasti akan terjadi’ setelah serangan rudal yang dipasok AS menewaskan sedikitnya empat orang tersebut.
Rusia mengatakan serangan ke Sevastapol tersebut menggunakan senjata yang dipasok Barat ke Ukraina dan Rusia sudah memperingatkan kepada Barat bahwa langkah seperti itu akan meningkatkan eskalasi perang di Rusia.
Rusia menyebut serangan ke Sevastapol tersebut sebagai hal “biadab.” Empat orang yang tewas dalam serangan tersebut termasuk di dalamnya anak-anak, dan melukai 151 lainnya.
Kementerian Luar Negeri Rusia memanggil Duta Besar AS Lynne Tracy pada hari Senin dan menuduh AS melakukan “perang proksi” dan mengatakan tindakan pembalasan “pasti akan menyusul”.
Sevastopol Diserang, Langsung Umumkan Keadaan Darurat
Gubernur Sevastopol Mikhail Razvozhayev langsung mengumumkan keadaan darurat di kota Krimea setelah serangan pasukan Ukraina pada hari Minggu, mengutip laporan kantor berita Rusia, TASS.
Lewat sebuah dekrit, ia mengeluarkan instruksi “untuk mengumumkan keadaan darurat negara di kota Sevastopol sampai pemberitahuan lebih lanjut,” dengan alasan keadaan darurat di seluruh wilayah.
Keputusan tersebut dikeluarkan setelah Ukraina menyerang infrastruktur sipil di Sevastopol menggunakan rudal taktis ATACMS yang dilengkapi dengan munisi tandan pada hari Minggu.
Sementara empat rudal ditembak jatuh, rudal kelima meledak di atas kota. Empat orang, termasuk dua anak-anak, tewas dalam serangan itu, dan lebih dari 150 lainnya terluka, kata Razvozhayev.
Komite Investigasi Rusia telah meluncurkan penyelidikan kriminal atas serangan teroris tersebut. Tanggal 24 Juni ditetapkan sebagai hari berkabung.
Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan belasungkawa kepada warga Sevastopol.
Sejak Rusia menginvasi Ukraina pada Februari 2022, Moskow terus-menerus mengklaim bahwa mereka secara efektif melakukan perang proksi dengan Barat.
Berbicara kepada wartawan pada hari Senin, juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller mengatakan bahwa AS menyediakan senjata kepada Ukraina agar Ukraina dapat mempertahankan kedaulatannya dan bahwa Tracy menyampaikan penyesalan atas hilangnya nyawa warga sipil.
Baca juga: Citra Satelit Tangkap Pergerakan Kapal Angkatan Laut Rusia, Dipindahkan dari Pelabuhan Sevastopol
Keputusan AS baru-baru ini yang mengizinkan Ukraina menggunakan senjata yang dipasoknya terhadap sasaran di wilayah Rusia berisiko meningkatkan eskalasi dan akan menimbulkan “konsekuensi”, kata Kremlin.
Serangan Ukraina di Semenanjung Krimea yang diduduki Rusia dilakukan dengan lima rudal Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat (ATACMS) yang dipasok AS, kata Kementerian Pertahanan Rusia pada Minggu.
Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan, telah menembak jatuh empat rudal dan rudal kelima meledak di udara.
Baca juga: Sevastopol Rentan Rudal Ukraina, Rusia Bikin Pangkalan Baru Angkatan Laut di Eks-Wilayah Georgia
Kementerian tersebut mengklaim bahwa spesialis AS telah menetapkan koordinat penerbangan rudal berdasarkan informasi dari satelit mata-mata AS.