Rusia Marah dan Siap Balas AS Atas Serangan Rudal ATACMS Ukraina ke Sevastopol
Rusia benar-benar geram atas serangan rudal ke Sevastopol di Krimea dan menegaskan akan membalas ke Amerika Serikat.
Penulis: Choirul Arifin
Belum ada tanggapan dari AS, yang mulai memasok rudal ke Ukraina awal tahun ini. Belum ada tanggapan segera dari Kyiv.
“Tindakan Washington seperti itu… tidak akan dibiarkan tanpa tanggapan,” kata Kementerian Luar Negeri Rusia dalam sebuah pernyataan pada hari Senin saat memanggil duta besarnya. “Pasti akan ada tindakan respons.”
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menyebut serangan itu “benar-benar biadab” dan mengatakan dalam konferensi pers bahwa Moskow akan bereaksi terhadap keterlibatan AS.
“Anda harus bertanya kepada rekan-rekan saya di Eropa, dan terutama di Washington … mengapa pemerintah mereka membunuh anak-anak Rusia,” ujarnya ke awak media.
Peskov juga merujuk pada komentar Presiden Rusia Vladimir Putin tentang keinginan Rusia mempersenjatai negara-negara yang berpotensi melancarkan serangan terhadap sasaran-sasaran Barat.
Pekan lalu, dia menyetujui pakta aliansi militer dengan Korea Utara, sehingga menimbulkan kekhawatiran di antara sekutu Barat.
Para pejabat Rusia baru-baru ini memperingatkan bahwa perang Ukraina sedang memasuki fase paling berbahaya hingga saat ini. Putin telah berulang kali memperingatkan risiko perang yang lebih luas yang melibatkan negara-negara kekuatan nuklir.
Namun menyalahkan AS secara langsung atas serangan mematikan di Krimea adalah satu langkah lebih jauh.
Krimea merupakan wilayah Ukraina yang dianeksasi Rusia pada tahun 2014 dan kini dianggap sebagai wilayah Rusia, meskipun sebagian besar dunia menganggapnya tetap sebagai bagian dari Ukraina.
Ukraina Sudah Berkali-kali Serang Sevastopol
Bukan kali ini saja Ukraina melancarkan serangan ke Sevastopol. Pada tanggal 22 September 2023 misalnya, Ukraina melancarkan serangan rudal ke markas armada Laut Hitam di Sevastopol, dilaporkan menewaskan sejumlah perwira senior.
Kabar ini dibantah sepenuhnya oleh Moskow.
Sembilan hari sebelumnya, pada tanggal 13 September, serangan rudal Ukraina terhadap galangan kapal Sevastopol merusak kapal selam dan kapal induk rudal jelajah Rusia—Rostov-on-Don—dan sebuah kapal besar, Minsk, saat sedang menjalani perbaikan.
Kiev mengatakan serangan itu adalah bagian dari langkah persiapan sebelum mencoba membebaskan semenanjung itu.
Sumber: Aljazeera/1lurer.am