Populer Internasional: Brigade Al-Qassam Pamer Senjata Baru, MiG-31 Rusia Dilaporkan Tembak Drone AS
Rangkuman berita populer internasional, di antaranya Brigade Al-Qassam pamer senjata baru Red Arrow.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Rangkuman berita populer Tribunnews di kanal internasional dapat disimak di sini.
Brigade Al-Qassam pamer senjata baru, tembakan rudal Red Arrow ke tank IDF dari jarak 4 km.
Sementara itu, jet tempur Rusia dilaporkan tembak drone AS, tetapi AS membantahnya.
Soal perang di Gaza, PM Israel Benjamin Netanyahu sebut perang tidak akan berakhir meski ada gencatan senjata.
Selengkapnya, berikut berita populer internasional dalam 24 jam terakhir.
1. Brigade Al-Qassam Pamerkan Senjata Baru, Tembakkan Rudal Red Arrow ke Tank IDF dari Jarak 4 Km
Sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam, untuk pertama kalinya mengungkap penggunaan peluru kendali China untuk melumpuhkan tank-tank IDF.
Peluru kendali China yang merupakan senjata terbaru Brigade Al-Qassam ini adalah rudal Red Arrow.
Al-Qassam telah menggunakan rudal Red Arrow ini untuk menargetkan kendaraan tempur Israel, OVIK, dikutip dari Palestine Chronicle.
Dalam rekaman yang dirilis pada hari Senin (24/6/2024), rudal Red Arrow ini mampu melumpuhkan tank IDF di daerah Tal Zu'rob, sebelah barat Rafah.
Dengan diungkapkannya penggunaan rudal canggih ini, membantah klaim para pemimpin militer Israel tentang kemenangan yang akan segera terjadi di Gaza.
Baca juga: Pakar Militer Sebut Kelebihan Hizbullah Dibandingkan Hamas: Israel Tak Dapat Menghancurkannya
2. Jet Tempur MiG-31 Rusia Dilaporkan Tembak Drone Global Hawk di Laut Hitam, AS Langsung Membantah
Pesawat tempur Rusia MiG-31 dilaporkan telah menembak jatuh drone RQ-4B Global Hawk.
Drone Amerika Serikat itu dikabarkan ditembak jatuh ketika terbang di Laut Hitam dan dituding ikut ambil bagian dalam rencana Ukraina menyerang militer Rusia di Semenanjung Krimea.
Sejumlah media dan pegiat medsos Rusia mengatakan, drone AS ini juga terlibat dalam serangan rudal buatan Amerika terhadap warga sipil di pantai Sevastopol, Pulau Krimea.
"Kecil kemungkinannya kami akan menerima gambar penembakan tersebut, namun kami dapat berasumsi bahwa terjadi penembakan ketika sebuah kapal dari anggota NATO, seperti Polandia, menuju ke Laut Hitam. Ini mengindikasikan mereka akan mencoba menemukan lokasi penembakan. puing-puing UAV," tulis Military.RU.
3. Komandan Angkatan Darat Iran: Poros Perlawanan Membalas Keras Israel Jika Menyerang Lebanon
Komandan Angkatan Darat Iran, Jenderal Kioumars Heydari, menegaskan bahwa poros perlawanan tidak akan tinggal diam jika “perang habis-habisan” pecah antara negara pendudukan Israel dan Hizbullah di Lebanon.
Jenderal Kioumars Heydari menyampaikan komentarnya di tengah meningkatnya konfrontasi lintas batas antara kedua belah pihak.
Pada Minggu (23/6/2024), media Iran mengutip Heydari yang mengatakan, “Jika rezim Zionis melancarkan serangan terhadap Lebanon dan memulai konflik luas dengan Hizbullah, poros perlawanan tidak akan tinggal diam. Respons yang keras dan tegas akan diberikan untuk melawan kejahatan Zionis.”
Pekan lalu, para pejabat AS mengungkapkan kepada CNN kalau negara pendudukan Israel memberi tahu Washington tentang kesiapannya melakukan invasi darat dan serangan udara ke Lebanon.
4. Netanyahu Sebut Perang Tidak akan Berakhir, Tank-tank Israel Bergerak ke Mawasi
PM Israel Benjamin Netanyahu mengatakan fase pertempuran sengit di Gaza akan segera berakhir.
Tetapi itu bukan berarti perang akan berakhir.
Selain itu, Netanyahu berkata gencatan senjata dengan Hamas pun, tidak akan membuat perang berakhir.
Meski begitu, Netanyahu tidak berkata kapan "pertempuran sengit" yang ia maksud itu akan selesai.
Baca juga: Tentara Cadangan Israel Ogah Balik ke Jalur Gaza, Pilih Dihukum dan Kabur ke Luar Negeri
Ia hanya berkata pasukannya akan dialihkan ke bagian utara dekat perbatasan Lebanon, di mana ketegangan meningkat dengan Hizbullah.
“Saya tidak bersedia mengakhiri perang dan membiarkan Hamas apa adanya,” kata Netanyahu dalam wawancara dengan Channel 14, Minggu (23/6/2024).
Netanyahu juga mengatakan akan ada pendudukan militer Israel di Jalur Gaza, mencegah Otoritas Palestina untuk mengambil kendali atas wilayah tersebut.
(Tribunnews.com)