Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kritik Pemerintahan Netanyahu, Eks Pejabat Keamanan Israel Sebut Hamas Bisa Tetap Berkuasa di Gaza

Pemerintah Israel kini disebut gagal mengembangkan rencana pascaperang untuk Gaza.

Penulis: Nuryanti
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Kritik Pemerintahan Netanyahu, Eks Pejabat Keamanan Israel Sebut Hamas Bisa Tetap Berkuasa di Gaza
Ohad Zwigenberg / POOL / AFP
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Pemerintah Israel disebut gagal mengembangkan rencana pascaperang untuk Gaza. 

Selama bertahun-tahun, Hamas mendapat dukungan dari negara-negara Arab dan Muslim, seperti Qatar dan Turki.

Hamas juga bergerak lebih dekat ke Iran dan sekutu-sekutunya.

Pasukan Israel telah menargetkan para pemimpin Hamas selama bertahun-tahun, dan membunuh Yassin pada tahun 2004.

Khaled Mashaal, seorang anggota Hamas yang diasingkan yang selamat dari upaya pembunuhan Israel sebelumnya, menjadi pemimpin kelompok tersebut setelahnya.

Yahya Sinwar di Gaza dan Ismail Haniyeh yang tinggal di pengasingan, adalah pemimpin Hamas saat ini.

Mereka menyelaraskan kembali kepemimpinan kelompok tersebut dengan Iran dan sekutunya, termasuk Hizbullah Lebanon.

Sejak itu, banyak pemimpin kelompok tersebut pindah ke Beirut.

BERITA REKOMENDASI

Dalam beberapa tahun terakhir, Israel telah membuat perjanjian damai dengan negara-negara Arab tanpa harus memberikan konsesi dalam konfliknya dengan Palestina.

Baca juga: Warga Tel Aviv, Haifa, Ashdod Ikut Panik Borong Genset Takut Israel Gelap di Perang Lawan Hizbullah

Amerika Serikat (AS) kini berusaha menjadi perantara kesepakatan antara Israel dan Arab Saudi, yang merupakan rival sengit para pendukung Hamas di Iran.

Sementara itu, pemerintahan sayap kanan Israel yang baru berupaya memperkuat permukiman Israel di Tepi Barat meskipun ada tentangan dari Palestina.

Para pemimpin Hamas mengatakan tindakan keras Israel terhadap militan di Tepi Barat, berlanjutnya pembangunan pemukiman – yang oleh masyarakat internasional dianggap ilegal – ribuan tahanan di penjara-penjara Israel, dan blokade yang sedang berlangsung di Gaza, mendorong mereka untuk melakukan serangan.

Para pemimpinnya mengatakan, ratusan dari 40.000 pejuangnya ambil bagian dalam serangan tersebut.

Israel mengatakan kelompok itu memiliki sekitar 30.000 pesawat tempur dan persenjataan roket, termasuk beberapa yang memiliki jangkauan sekitar 250 kilometer (155 mil), dan pesawat tak berawak.

Ilustrasi - Pemandangan Kota Rafah di Gaza Selatan dari udara.
Ilustrasi - Pemandangan Kota Rafah di Gaza Selatan dari udara. (khaberni)

Update Perang Israel-Hamas

Pesawat-pesawat tempur Israel, artileri menyerang daerah-daerah sipil yang padat penduduknya di utara, tengah dan selatan Gaza selama 24 jam sebelumnya.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas