Mesir dan Israel Masih Berselisih soal Penyeberangan Rafah
Perselisihan antara Kairo dan Tel Aviv berlanjut mengenai masalah Penyeberangan Perbatasan Rafah dan kendali tentara Israel.
Editor: Muhammad Barir
Mesir dan Israel Masih Berselisih soal Penyeberangan Rafah
TRIBUNNEWS.COM- Mesir dan Israel masih berselisih soal Penyeberangan Rafah.
Perselisihan antara Kairo dan Tel Aviv berlanjut mengenai masalah Penyeberangan Perbatasan Rafah dan kendali tentara Israel atas apa yang disebut Koridor Philadelphi yang berdekatan dengan perbatasan Mesir dengan Gaza, Ma’ariv melaporkan.
Surat kabar Israel menjelaskan bahwa Kairo telah menolak usulan baru Israel, yang akan mengizinkan sejumlah warga Palestina yang terluka untuk meninggalkan Jalur Gaza melalui penyeberangan Rafah di bawah pengawasan Israel.
Kairo dengan tegas menolak usulan tersebut, dan hal ini semakin memperparah perselisihan.
Penolakan tersebut terjadi karena Mesir berkeras bahwa prosedur perjalanan di penyeberangan sisi Mesir harus diselesaikan terlebih dahulu sebelum berkoordinasi dengan pihak Israel.
Penolakan Mesir didasari oleh sikap tegasnya mengenai perlunya pengoperasian penyeberangan di sisi Gaza di bawah pengelolaan Palestina.
Ma'ariv menambahkan bahwa kepemimpinan Mesir percaya bahwa langkah terbaru Israel bertujuan untuk memaksakan kenyataan baru, terutama setelah penghancuran infrastruktur penyeberangan di sisi Palestina, dan penolakan untuk membuat pengaturan yang diperlukan untuk memperbaikinya atau mengizinkan otoritas Palestina untuk mengelola itu sepenuhnya.
Dalam isu terkait, sumber tingkat tinggi mengungkapkan bahwa lembaga terkait Mesir telah berkoordinasi dengan pejabat PBB untuk mengizinkan 2.272 truk memasuki Gaza selama tiga minggu terakhir, menurut saluran TV Cairo News.
Sumber tersebut mengklarifikasi bahwa masuknya bantuan untuk sementara akan dilakukan melalui penyeberangan Karem Abu Salem di sisi Israel sampai penyeberangan Rafah beroperasi.
Mesir, tambah sumber itu, menegaskan kembali penolakannya untuk mengoperasikan penyeberangan Rafah di bawah pendudukan Israel.
SUMBER: MIDDLE EAST MONITOR