Sosok Juan Jose Zuniga, Jenderal Bolivia yang Ditangkap setelah Memimpin Kudeta Militer
Jenderal Juan Jose Zuniga resmi ditangkap pihak kepolisian Bolivia setelah memimpin kudeta militer untuk menggulingkan Presiden Luis Arce.
Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Febri Prasetyo
"Kami tidak bisa membiarkan sekali lagi upaya kudeta merenggut nyawa rakyat Bolivia," katanya, dikutip dari BBC.
Kata-katanya jelas bergema, di mana para demonstran pro-demokrasi turun ke jalan untuk mendukung pemerintah.
Dalam rekaman dramatis yang tampaknya diambil di dalam Istana Kepresidenan, Presiden Arce terlihat berhadapan dengan Jenderal Zuniga, memerintahkannya untuk mundur dan memintanya untuk mengosongkan perannya.
Dia juga mengumumkan bahwa dia menunjuk komandan militer baru, membenarkan laporan bahwa Jenderal Zuniga telah diberhentikan setelah secara terbuka mengkritik Morales.
Baca juga: Upaya Kudeta Bolivia Gagal, Pasukan Mundur setelah Serbu Istana Presiden, Panglima Militer Ditangkap
Morales, yang juga mengutuk upaya kudeta tersebut, menyerukan agar tuntutan pidana diajukan terhadap Jenderal Zuniga dan “antek-anteknya”.
Kantor kejaksaan telah membuka penyelidikan kriminal. Motivasi pasti Jenderal Zuniga melancarkan kudeta masih belum jelas.
Dia dipecat setelah tampil di televisi pada hari Senin, mengatakan dia akan menangkap Morales jika dia mencalonkan diri lagi tahun depan, meskipun mantan presiden tersebut dilarang melakukannya.
Berbicara dari Murillo Square setelah direbut oleh tentara, Zuniga menuduh “elit” mengambil alih “negara, pengacau yang telah menghancurkan negara.”
Namun beberapa saat sebelum penangkapannya, sang jenderal mengatakan kepada wartawan bahwa presiden telah menginstruksikan dia untuk tidak menggunakan "blindados" (kendaraan lapis baja), dalam upaya untuk meningkatkan popularitasnya yang semakin memudar.
Dia dimasukkan ke dalam mobil polisi yang menunggu beberapa detik kemudian.
Baca juga: KUDETA Militer di Bolivia Gagal, Tentara dan Panser Berusaha Merangsek Masuk ke Istana Presiden
Andrea Barrientos - seorang senator oposisi terkemuka - menggemakan klaimnya, menyatakan bahwa krisis ekonomi dan peradilan telah mendorong Arce untuk melancarkan "kudeta mandiri".
"Saya bisa mengatakan bahwa pemerintah mempunyai banyak pertanyaan yang harus dijawab kepada masyarakat Bolivia, dan mereka perlu menjelaskan situasi ini dengan sangat baik," katanya.
"Kami akan mengatakan bahwa kami memerlukan penyelidikan mendalam mengenai situasi ini," tambah Barrientos.
(Tribunnews.com/Whiesa)