Tentara Israel Otw Lebanon, IDF Serang Besar-besaran Pusat Kota Rafah, Bombardir Sheikh Ajlin
Israel mengerahkan pasukan besar Ranpur dan Tank ke Pusat Rafah setelah Netanyahu menyatakan akan memusatkan kekuatan tempur ke Lebanon.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Tentara Israel Otw Lebanon, Pasukan IDF Serang Besar-besaran Pusat Rafah, Bombardir Sheikh Ajlin
TRIBUNNEWS.COM - Sejumlah besar kendaraan tempur (Ranpur) dan tank pasukan pendudukan Israel memasuki pusat kota Rafah, selatan Jalur Gaza, pada Rabu (26/6/2024), menurut Al Jazeera.
Pada laporan lain, Saluran media Al-Aqsa mengatakan kalau helikopter pasukan IDF melepaskan tembakan senapan mesin ke arah wilayah selatan Kota Gaza.
Laporan itu mengindikasikan kalau pasukan pendudukan Israel melakukan operasi pengeboman di lingkungan Sheikh Ajlin, sebelah barat Gaza, bersamaan dengan tembakan dari Ranpur IDF di daerah tersebut.
Baca juga: Seputar Red Arrow, Rudal Anti-tank yang Rontokkan Klaim Kemenangan Israel atas Al Qassam di Rafah
Segera Menuju Lebanon
Serangan besar-besaran ke pusat Rafah, Gaza Selatan ini dilakukan setelah pernyataan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu yang mengatakan pertempuran sengit tentara Israel melawan pejuang Hamas di kota Rafah di Jalur Gaza selatan akan segera berakhir.
“Fase kekerasan dalam pertempuran melawan Hamas akan segera berakhir. Ini tidak berarti bahwa perang akan segera berakhir, tetapi perang dalam fase kekerasan akan segera berakhir di Rafah," kata Netanyahu dalam wawancara dengan Channel 14 Israel, Minggu (23/6/2024).
Ia menekankan, meski pasukan Israel mundur dari Rafah, hal ini bukan berarti serangan mereka di Jalur Gaza telah berakhir.
“Setelah fase kekerasan berakhir, kami akan mengerahkan kembali sebagian pasukan kami ke arah utara, dan kami akan mengerahkan kembali pasukan kami ke arah utara, bukan hanya untuk tujuan pertahanan, tetapi juga untuk mengembalikan penduduk (pengungsi) ke rumah mereka,” lanjutnya.
Perdana Menteri Israel itu merujuk pada meningkatnya pertempuran antara Israel dan Hizbullah Lebanon di perbatasan Israel utara, wilayah Palestina yang diduduki, dan perbatasan Lebanon selatan.
Sebagian besar warga Israel yang tinggal di perbatasan tersebut mengungsi karena serangan dari Hizbullah yang semakin intens.
Di sisi lain, Netanyahu juga menekankan dia tidak akan menerima perjanjian “parsial” apa pun dengan Hamas dan tetap melanjutkan pertempuran di Jalur Gaza.
“Tujuannya adalah untuk memulihkan para sandera dan menggulingkan rezim Hamas di Gaza," tambahnya.
Menanggapi pertanyaan tentang fase pascaperang di Jalur Gaza, Netanyahu menjelaskan Israel akan memiliki peran dalam jangka pendek melalui “kontrol militer.”
Baca juga: Kebakaran Besar di Dekat Pangkalan Militer Ofrit Israel Usai Hamas Tolak Rencana The Day After War
“Kami juga ingin membentuk pemerintahan sipil, bekerja sama dengan warga Palestina setempat jika memungkinkan, dan mungkin dengan dukungan eksternal dari negara-negara di kawasan, untuk mengelola pasokan kemanusiaan dan, kemudian, urusan sipil di Jalur Gaza," katanya.