Zelensky: Satu-satunya Cara Lindungi Kharkov Adalah Serang Rusia Pakai Rudal Jarak Jauh
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sekali lagi meminta izin kepada Barat terutama Amerika Serikat untuk menggunakan rudal Jarak jauhnya
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM -- Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sekali lagi meminta izin kepada Barat terutama Amerika Serikat untuk menggunakan rudal jarak jauhnya untuk menyerang Rusia.
Penggunaan rudal terutama ATACMS buatan Amerika Serikat sangat penting untuk melindungi wilayah Kharkov (Kharkiv) yang kondisinya semakin memburuk.
"Ini menjadi satu-satunya cara untuk melindungi Kharkiv," kata Zelensky dikutip dari media Ukraina, Strana, Kamis (27/6/2024).
Baca juga: Terungkap Sebab Fasilitas Energi Ukraina Bisa Hancur, 6 Misil Rusia Hanya Dilawan 1 Rudal Ukraina
Ia menyebutkan bahwa pasukan Rusia setiap hari menjatuhkan bom berkekuatan besar, KAB, ke wilayah tersebut, hingga pasukan Ukraina terus berkurang karena tewas atau terluka.
Bom KAB adalah bom luncur yang telah dimodifikasi oleh Angkatan Udara Rusia yang bisa meluncur hingga puluhan kilometer. Bom ini dijatuhkan dengan jet tempur pasukan Vladimir Putin dari wilayah Rusia, namun meluncur puluhan kilometer hingga mengenai sasaran di wilayah Kharkov.
Dengan izin AS untuk menggempur Rusia menggunakan rudal ATACMS atau Patriot, menurut Zelensky bisa menghindari jatuhnya Kharkov.
Media tersebut juga memberitakan bahwa situasi memburuk dalam pertempuran di dekat desa Sotnitsky Kazachok, wilayah Kharkov dalam 24 jam terakhir.
Publik militer Ukraina Deep State menyebutkan posisi tak menguntungkan menimpa pasukan Ukraina.
“Di Sotnitsky Cossack, situasinya memburuk setelah rotasi unit, dan musuh beroperasi dalam kelompok sabotase, bukan unit linier,” tulis saluran telegram tersebut.
Pasukan Vladimir Putin terus menggempur wilayah tersebut dan semakin menjauh ke wilayah barat Kharkov, yang artinya semakin banyak wilayah yang dikuasai oleh Rusia.
Baca juga: Ukraina Resmi Miliki Pasukan Sistem Tak Berawak Pertama di Dunia, Siap Serang Rusia Hingga 1.000 KM
Meski demikian, Staf Umum Militer Ukraina menyatakan bahwa setelah dimulainya kembali pasokan bantuan Amerika dan dimulainya pasokan peluru di bawah “inisiatif Ceko”, rasio tembakan ke garis depan menjadi satu banding tiga untuk mendukung Rusia.