Debat Capres AS: Trump Janji Akhiri Perang Ukraina Jika Menang Pilpres
Debat calon Presiden Amerika Serikat, Joe Biden dan Donald Trump, perbedaan pendapat tentang perang Rusia melawan Ukraina.
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Debat calon Presiden Amerika Serikat, Joe Biden dan Donald Trump digelar pada Kamis (27/6/2024) malam waktu setempat atau Jumat pagi waktu Indonesia.
Dalam debat kali ini, keduanya akan membahas beberapa topik yang cukup panas.
Salah satunya adalah kebijakan luar negeri dan perang Rusia melawan Ukraina.
Pertanyaannya adalah apakah persyaratan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk mengakhiri perang Rusia di Ukraina dapat diterima.
Trump mendapat kesempatan pertama untuk menjawab pertanyaan itu.
Ia mengklaim bahwa Putin memutuskan untuk melakukan invasi karena dia melihat betapa tidak kompetennya tim Biden saat mereka keluar dari perang di Afghanistan.
Sebelum beralih ke Biden, Trump mengklaim dirinya bisa menyelesaikan invasi Rusia ke Ukraina sebelum menjabat, dengan asumsi ia memenangkan pemilu pada bulan November.
“Saya akan menyelesaikan perang antara Putin dan Zelensky sebagai presiden terpilih sebelum saya menjabat pada tanggal 20 Januari," katanya, dikutip dari The Guardian.
"Saya akan menyelesaikan perang itu, orang-orang dibunuh dengan sia-sia, dengan cara yang sangat bodoh, dan saya akan menyelesaikannya, dan saya akan menyelesaikannya. Saya akan menyelesaikannya secepatnya sebelum saya menjabat,” tambah Trump.
Tak terima dengan perkataan Trump, Biden akhirnya membalasnya.
Ia menyebut Putin adalah 'penjahat perang' yang ingin membangun kembali bagian dari "kerajaan Soviet lama".
"Dia telah membunuh ribuan orang," kata Biden, yang suaranya terdengar serak selama sebagian besar debat," dikutip dari RadioFreeEurope.
Baca juga: 3 Hal yang Buat Debat Capres AS Donald Trump-Joe Biden Kali Ini Berbeda dari Sebelum-sebelumnya
Sejak awal perang, pemerintahan Biden dengan tegas mendukung Ukraina dan presidennya, Volodymyr Zelensky.
Ia kemudian menjelaskan bahwa Ukraina saat ini tidak tinggal diam.