Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

VIDEO Ledakan Bom Mobil Guncang Herzliya Tel Aviv, Api Perang Gaza Tiba di Ibu Kota Israel

Ledakan bom mobil terjadi di kawasan Herzliya di kota Tel Aviv. Dilaporkan, ada korban jiwa dan korban luka. Ibu Kota Israel diserang milisi Palestina

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in VIDEO Ledakan Bom Mobil Guncang Herzliya Tel Aviv, Api Perang Gaza Tiba di Ibu Kota Israel
khaberni/HO
Tangkap layar video yang menunjukkan sebuah mobil yang meledak dan terbakar Jumat (28/6/2024), di kawasan Herzliya di kota Tel Aviv. Laporan menyebut insiden ini merupakan ledakan bom mobil. 

Mantan pejabat Mossad tersebut menyatakan bahwa "Jika saya melihat satu tahun ke depan, saya pikir Israel sedang memperdebatkan dua opsi penting, yang masing-masing memiliki implikasi besar bagi Negara Israel. Kita berada di persimpangan sejarah yang kritis," sebagaimana dikutip oleh Israel Hayom.

Dia juga mengatakan kalau pilihannya adalah menerima garis besar pidato Presiden AS, Joe Biden yang meminta Israel segera menghentikan perang di Gaza.

“Dengan demikian, Israel dapat mengulur waktu. Atau pilihan lain adalah dengan segera memulai perang skala besar, sebuah skenario yang sata anggap sebagai bencana," katanya.

Pilihan Pertama

Pertama, Israel menerima garis besar Biden, yang menyerukan penghentian pertempuran di Gaza, dengan harapan bahwa hal ini juga akan menghentikan pertempuran di front utara.

"Intensitas pertempuran di kedua front akan berkurang secara signifikan, beberapa korban penculikan. mungkin dibebaskan, dan kita akan mengulur waktu."

Dia menjelaskan bahwa "Biden pada dasarnya mengatakan kepada Israel: Tunggu sebentar. Anda telah memberikan pukulan yang sangat keras kepada Hamas. Meskipun Anda belum membunuh Sinwar atau Mohammad Deif; beberapa struktur batalion tetap berfungsi dan utuh."

BERITA REKOMENDASI

Dalam hal ini, apa yang diungkapkan Tomer sejalan dengan apa yang juga ditekankan oleh media Israel mengenai kegagalan strategis Israel di Jalur Gaza.

Pilihan kedua

Menurut Tomer, “Pilihan lain adalah terlibat dalam perang skala penuh. Namun, setiap tentara memerlukan waktu untuk berorganisasi, dan setelah delapan bulan berperang, IDF sudah lelah. Jika kita memilih untuk berperang di utara, IDF harus bersiap menghadapi kemungkinan perang besar-besaran di Lebanon."

Israel, menurutnya, perlu memahami urgensi menghentikan perang, sesuatu yang menurutnya belum ditangani dengan baik oleh kepemimpinannya.

Bagaimana dengan 'The Day After'?

Tomer menyarankan agar Israel menghentikan perang dan mencari solusi “The Day After” di Lebanon dan Jalur Gaza, menekankan bahwa pilihan kedua – perang skala penuh adalah pilihan yang buruk.

Dia merinci bahwa Yoav Gallant berencana untuk memobilisasi 350 ribu tentara cadangan sebagai persiapan untuk perang skala besar, dan menekankan bahwa pemukim Israel tidak akan mendukung langkah tersebut.

Israel Dipandang Lemah dalam Panggung Global

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas