Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Populer Internasional: Iron Dome Kebobolan Lagi - Israel Diduga Mata-matai Hakim ICC

Rangkuman berita populer internasional, di antaranya Iron Dome yang kembali tak mampu halau rudal yang ditembakkan Hizbullah Lebanon

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Suci BangunDS
zoom-in Populer Internasional: Iron Dome Kebobolan Lagi - Israel Diduga Mata-matai Hakim ICC
Kolase Tribunnews
Rangkuman berita populer internasional, di antaranya Iron Dome yang kembali tak mampu halau rudal yang ditembakkan Hizbullah Lebanon. 

TRIBUNNEWS.COM - Rangkuman berita populer Tribunnews di kanal internasional dapat disimak di sini.

Sistem pertahanan udara milik Israel, Iron Dome, kebobolan lagi.

Hizbullah sukses luncurkan 40 rudal dari Lebanon.

Sementara itu, buntut Israel yang diduga mata-matai hakim ICC, Belanda panggil diplomat Israel Modi Ephraim.

Selengkapnya, berikut rangkuman berita populer internasional dalam 24 jam terakhir.

1. Iron Dome Kebobolan Lagi, 40 Rudal Hizbullah Hujani Militer Israel di Galilea

Sistem pertahanan udara Israel, Iron Dome meluncurkan roket untuk mencegat serangan yang datang. Pada Senin (10/6/2024), Kiryat Bialik, Haifa, dilaporkan mendapat serangan dari Lebanon yang menembus wilayah udara Israel.
Sistem pertahanan udara Israel, Iron Dome meluncurkan roket untuk mencegat serangan yang datang. Pada Senin (10/6/2024), Kiryat Bialik, Haifa, dilaporkan mendapat serangan dari Lebanon yang menembus wilayah udara Israel. (khaberni)

Hizbullah meluncurkan 40 rudal dari Lebanon ke situs militer Israel Galilea pada Kamis (27/6/2024).

Surat kabar Israel, Channel12 dan Yedioth Ahronoth, mengatakan sistem pertahanan Israel mencegat separuh dari rudal, sementara separuh lainnya jatuh di area terbuka.

BERITA REKOMENDASI

Sirene dibunyikan di kota Safed, yang terletak di Galilea Atas.

Polisi Israel mengatakan, kebakaran terjadi di beberapa tempat di kota Safed akibat pemboman yang datang dari Lebanon dan menyebabkan kerusakan properti.

"Petugas Kepolisian Wilayah Utara sedang menangani lokasi di mana alat peledak dijatuhkan di kota tersebut, dan menyerukan kepada masyarakat untuk tidak mendekati sisa-sisa rudal tersebut," kata polisi Israel dalam pernyataannya, Jumat (28/6/2024).

BACA SELENGKAPNYA >>>

Baca juga: Israel Hitung Dampak Kerusakan Serangan Hizbullah di Utara, Galilea Atas Bakal Jadi Kota Mati

2. Israel Diduga Mata-matai Hakim ICC, Kemenlu Belanda Panggil Dubes Modi Ephraim

Kementerian Luar Negeri Belanda memanggil duta besar Israel untuk Belanda pada Rabu (26/6/2024).

Duta besar Israel, Modi Ephraim dipanggil untuk menjelaskan tuduhan intelijen Israel yang melakukan kampanye pengawasan dan spionase rahasia terhadap Pengadilan Krimiminal Internasional (ICC).

"Duta Besar Israel telah diminta untuk melapor kepada Kementerian Luar Negeri sehubungan dengan tuduhan dalam artikel di The Guardian dan Majalah +972," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Anadolu Anjansi.

Pernyataan tersebut, disampaikan dalam pernyataan tertulis yang ditandatangani bersama oleh Menteri Luar Negeri Hanke Bruins Slot, Menteri Dalam Negeri dan Hubungan Kerajaan Hugo de Jonge, serta Menteri Kehakiman dan Keamanan Dilan Yesilgoz-Zegerius.

Menurut menlu Belanda, aksi Israel ini tentu mengganggu keamanan ICC.

BACA SELENGKAPNYA >>>

3. Serangan Israel ke Lebanon Makin Dekat, AS Siap Evakuasi Warganya

Amerika Serikat mempersiapkan tindakan evakuasi terhadap warganya yang berada di Lebanon.

Langkah yang dilakukan adalah dengan memindahkan pasukan militernya ke perbatasan Israel-Lebanon untuk segera mengevakuasi warganya dari Lebanon jika diperlukan.

NBC melaporkan, Washington telah waswas bahwa negara Israel telah bersiap untuk menyerang kelompok Hizbullah di negara tetangga sebelah utaranya itu.

Pada Rabu (26/6/2024) Pentagon mengerahkan kapal serbu amfibi serbaguna USS Wasp milik Angkatan Laut AS dan Unit Ekspedisi Marinir ke-24 dikerahkan kembali ke Mediterania.

Sementara dermaga kapal pendarat USS Oak Hill juga berada di kawasan itu.

BACA SELENGKAPNYA >>>

4. Jadi Ajang Ujicoba Senjata Baru, Rusia Minta PBB Hentikan Biolab Milik Militer AS di Afrika

Duma Negara Rusia (Parlemen Rusia) menyiapkan permohonan banding kepada Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) tentang dugaan aktivitas laboratorium biologi (biolab) yang dioperasikan oleh militer Amerika Serikat di Afrika.

Dalam sebuah wawancara dengan media Rusia pada hari Rabu, 26 Juni 2024, Wakil Ketua Duma Negara Rusia Aleksandr Babakov menyatakan bahwa Afrika tidak boleh dijadikan “tempat uji coba” oleh Washington.

Baca juga: Bahan Baku dari Yordania, Tepi Barat Bisa Produksi Rudal Secanggih Produk Gaza Buat Hancurkan Israel

Menurut anggota parlemen tersebut, AS selama ini terus menjalankan“kebijakan kolonial rasis terhadap rakyat Afrika.

”Para elit politik di Washington memberi ceramah kepada dunia tentang demokrasi, sekaligus mengerahkan pasukan di negara-negara berdaulat dan memicu revolusi warna," kecam Babakov.

Dia menegaskan, tindakan tersebut kini telah meningkat menjadi eksperimen pada manusia dan membuat laboratorium biologis, seiring upaya militer AS untuk melakukan rekayasa pembuatan senjata baru.

BACA SELENGKAPNYA >>>

(Tribunnews.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas