Was-was Serangan Teroris, Pangkalan Militer AS di Eropa Pasang Status Siaga
Pemerintah AS telah meningkatkan kewaspadaan di beberapa pangkalan militernya di Eropa dengan menaikkan status ke level tertinggi kedua.
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Pemerintah Amerika Serikat (AS) telah meningkatkan kewaspadaan di beberapa pangkalan militernya di Eropa dengan menaikkan status ke level tertinggi kedua.
Hal ini diungkap pejabat pertahanan AS yang enggan disebutkan identitasnya, dalam keterangan resminya ia menjelaskan bahwa pangkalan-pangkalan militer AS yang berlokasi di seluruh Eropa telah dinaikkan ke tingkat siaga “Force Protection Charlie”.
Adapun peningkatan status dilakukan buntut mencuatnya informasi intelijen yang menunjukkan kemungkinan adanya tindakan teroris yang menarget personel atau fasilitas militer AS di Eropa seperti di Jerman, Italia, Rumania, dan Bulgaria.
Baca juga: Rusia Dituding Ubah Strategi Baru, Pecahan Rudal yang Tertembak Jatuh Bakar Pemukiman Sipil
“Ada informasi yang kredibel yang menunjukkan adanya serangan terhadap pangkalan-pangkalan AS dalam seminggu ke depan,” kata seorang pejabat pertahanan AS kepada Lucas Tomlinson dari Fox News.
Pejabat tersebut tidak menjelaskan secara detail mengenai sifat ancaman. Namun dia menegaskan bahwa ancaman itu tidak terkait dengan adanya pemilu Prancis ataupun bersangkutan dengan Olimpiade Paris pada bulan Juli dan kejuaraan sepak bola Eropa yang saat ini di gelar di Jerman.
Untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan Angkatan Darat AS memutuskan untuk meningkatkan kewaspadaan. Nantinya tingkat tertinggi, "Delta," baru akan diterapkan jika serangan teroris telah atau akan segera terjadi.
Komando AS Eropa (USEUCOM) tidak mengkonfirmasi perubahan status itu, tetapi pihaknya menegaskan bahwa pasukannya akan tetap waspada. Di Jerman, Pemerintah setempat dilaporkan telah mendatangkan 580 petugas polisi internasional untuk membantu mengamankan kejuaran bola bersama petugas Jerman.
Tak sampai disitu, Pangkalan Udara Spangdahlem, sebuah instalasi di pedesaan barat Jerman juga mengeluarkan peringatannya sendiri yang mengatakan bahwa penerbang Sayap Tempur ke-52 dilarang mengenakan seragam di luar pangkalan dan harus bepergian dengan pakaian sipil sebagai tindakan pencegahan. "
"Kami sedang mempersiapkan diri untuk semua bahaya yang mungkin terjadi, dari teror ekstremis Islam hingga penjahat dan hooligan yang kejam," kata Menteri Dalam Negeri Nancy Faeser menjelang turnamen, mengutip dari CNN International.
Hal serupa juga dilakukan pemerintah Prancis yang turut meningkatkan peringatan keamanan nasional ke level tertinggi menjelang Olimpiade Paris, serta untuk melipatgandakan upaya dan kewaspadaan.
"Otoritas Prancis secara aktif memonitor ancaman teroris dari kelompok-kelompok terorganisasi dan individu-individu yang teradikalisasi. Serangan dapat terjadi dengan sedikit atau tanpa peringatan, yang menargetkan lokasi wisata, acara olahraga dan budaya yang besar, serta area publik lainnya yang menarik sejumlah besar warga sipil," demikian keterangan Kedutaan Besar AS di Prancis.