AS Tak Ingin 3 Hal Terjadi di Jalur Gaza setelah Perang Israel-Hamas Berakhir
AS tidak ingin 3 hal ini terjadi di Jalur Gaza setelah perang Israel-Hamas berakhir. AS sebagai sekutu Israel mendukung proposal Joe Biden.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Sekutu Israel, Amerika Serikat (AS), tidak ingin tiga hal yang dikhawatirkannya terjadi di Jalur Gaza setelah Israel dan Hamas mencapai kesepakatan gencatan senjata.
AS menegaskan keterlibatannya dalam upaya bersama mediator Qatar dan Mesir untuk membahas proposal gencatan senjata yang diajukan Presiden AS Joe Biden bulan lalu.
“Kami telah terlibat dalam upaya yang rajin dengan Qatar dan Mesir untuk memajukan proposal Presiden Biden untuk gencatan senjata di Gaza," kata Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken dalam konferensi pers di Brookings Research Institute, Washington, Senin (1/7/2024) malam.
“Perang di Gaza harus diakhiri dengan rencana yang jelas dan dapat dicapai terkait dengan pemerintahan dan pengelolaan Jalur Gaza serta pencapaian keamanan di dalamnya," lanjutnya.
Dia menekankan AS tidak melihat rencana yang memadai dari Israel mengenai periode pasca perang.
“Jika tidak ada rencana untuk memerintah Gaza, ada tiga kemungkinan: kembalinya Hamas, pendudukan Israel, atau kekacauan," lanjutnya.
Antony Blinken menyatakan gencatan senjata di Jalur Gaza akan meningkatkan upaya untuk memulangkan warga Israel ke wilayah utara.
Hal itu merujuk pada serangan Hizbullah dari Lebanon selatan terhadap lingkungan pemukim Israel di perbatasan yang akan berhenti jika Israel dan Hamas mencapai gencatan senjata.
“Ada tiga hal yang tidak akan kami terima di Gaza setelah perang: pendudukan Israel, kembalinya kekuasaan Hamas, atau kekosongan dan kekacauan," katanya, dikutip dari Al Jazeera.
Menteri Luar Negeri AS menegaskan kembali tujuan utama Washington sejak 7 Oktober adalah untuk menghindari perluasan zona perang, terutama di Israel utara, wilayah Palestina yang diduduki.
Pernyataan tersebut merujuk pada meningkatnya kekhawatiran akan pecahnya perang Israel dan Hizbullah di perbatasan Lebanon selatan.
Baca juga: Pernah Dipantau, Hizbullah Mantap Luncurkan Drone ke Golan, 18 Tentara Israel Terluka
“Tujuan kami adalah untuk mencegah perluasan perang di wilayah tersebut, terutama dengan Hizbullah," ujarnya.
AS dan Israel yang meyakini Iran telah mendanai kelompok perlawanan seperti Hizbullah, menganggap bahwa Iran tidak akan merestui Hizbullah berperang dengan Israel.
“Iran tidak ingin berperang dengan Israel, karena Iran menyadari bahwa Hizbullah akan hancur dalam perang seperti itu,” katanya, seperti yang dia gambarkan.