Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Media Israel: IDF Gempur Hizbullah pada Paruh Kedua Juli, Saudi Minta Warganya Tinggalkan Lebanon

Menurut Bild Jerman, Israel berencana memulai operasi ofensif di Lebanon pada paruh kedua bulan Juli.

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Media Israel: IDF Gempur Hizbullah pada Paruh Kedua Juli, Saudi Minta Warganya Tinggalkan Lebanon
tangkap layar twitter
Serangan udara pesawat-pesawat tempur Israel, menargetkan sejumlah pinggiran kota Bekaa Timur, terutama Nabi Sheet, Taibe, Al-Khariba, dan Brital, Lebanon Selatan. Suara bom serangan Israel ini terdengar di seluruh penjuru Kegubernuran Baalbek dan Hermel. Serangan ini menjadi balasan atas ledakan drone Hizbullah di Pangkalan Udara Israel di Galilea Bawah, Kamis (16/5/2024). 

Intelijen AS mengindikasikan bahwa serangan besar-besaran yang dilakukan kedua belah pihak, dapat menjadi katalisator perang.

"Kemungkinan besar akan terjadi dalam waktu singkat," kata para pejabat AS kepada Politico, mengutip Palestine Chronicle.

Intelijen AS juga memprediksi bahwa konfrontasi skala besar antara Israel dan Hizbullah kemungkinan akan terjadi dalam beberapa minggu ke depan.

Namun mereka menggaris bawahi, hal itu dapat terjadi jika kesepakatan gencatan senjata tidak tercapai di Gaza.

Laporan tersebut mengatakan para pejabat AS berusaha meyakinkan kedua belah pihak untuk melakukan deeskalasi.

Dan bahwa upaya AS tersebut disebut akan jauh lebih mudah dengan adanya gencatan senjata di Gaza.

Namun, para pejabat AS tidak yakin bahwa Israel dan gerakan Perlawanan Palestina Hamas akan menyetujui proposal saat ini dalam waktu dekat.

BERITA TERKAIT

Menurut dua pejabat senior AS yang mendapat penjelasan dari intelijennya, militer Israel dan Hizbullah telah menyusun rencana pertempuran dan berusaha mendapatkan lebih banyak amunisi.

Mereka mencatat bahwa Israel berusaha membangun kembali persediaan dan kapasitas pasukannya dengan cepat.

Laporan tersebut mengutip pejabat senior AS lainnya, yang berbicara secara anonim, mengatakan risiko saat ini (soal konflik Hizbullah Vs Israel) lebih tinggi dibandingkan pada saat lain dalam beberapa minggu terakhir.

Serangan Hizbullah Disebut Eskalasi Unik

Kelompok Hizbullah Lebanon melaporkan terus menyerang pasukan Israel.

Hal itu salah satunya sebagai bentuk dukungan terhadap kemerdekaan Palestina.

Sebelumnya, Hizbullah telah meluncurkan serangan udara dengan satu skuadron drone penyerang ke markas batalion lapis baja Brigade 188 di Barak Rawia

Tentara Israel mengatakan usai serangan Hizbullah tersebut, 18 tentara Israel terluka, tapi jumlah korban diperkirakan akan meningkat dalam beberapa waktu mendatang.

Diketahui serangan Hizbullah dianggap sebagai eskalasi yang unik karena dimaksudkan untuk menimbulkan korban sebanyak-banyaknya di antara pasukan pendudukan Israel.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas