Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

VIDEO Lapis Baja IDF Meledak di Nour Shams, Bom Ditanam Satu Setengah Meter, Milisi Tambah Pintar

perasi penyergapan oleh milisi perlawanan Palestina ini bersifat kualitatif yang menggambarkan adanya perubahan strategis dalam mengelola pertempuran

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in VIDEO Lapis Baja IDF Meledak di Nour Shams, Bom Ditanam Satu Setengah Meter, Milisi Tambah Pintar
tangkap layar twitter
Tangkap layar video yang menunjukkan detik-detik meledaknya kendaraan tempur lapis baja pengangkut personel Tentara Israel di Nour Shams, Tulkarm, Tepi Barat, Senin (1/7/2024). 

VIDEO Lapis Baja Tentara Israel Meledak, Bom Ditanam Satu Setengah Meter, Brigade Al-Quds Lebih Pintar

TRIBUNNEWS.COM - Tepi Barat kini terbukti menjadi front mematikan berikutnya bagi tentara Israel (IDF) setelah front di Jalur Gaza.

Dalam sejumlah penyergapan, Tentara IDF mengakui kehilangan para personel mereka karena serangan milisi perlawanan Palestina yang kini bertempur menggunakan startegi yang lebih pintar dan taktis.

Terbaru, dalam sebuah penyerbuan IDF di Tulkarm, Tepi Barat, Tentara IDF menyaksikan betapa kendaraan tempur (Rapur) Lapis Baja pengangkut personel (APC) mereka hancur karena bom jebakan yang dipasang oleh para milisi perlawanan Palestina.

Baca juga: Ksatria Malam Brigade Martir Al Aqsa Libas IDF di Nablus, Batalyon Hamas-Fatah-PIJ Gabung di Tulkarm

Pada Senin (1/7/2024) malam, Brigade Tulkarem dari Brigade Al-Quds – sayap militer Gerakan Jihad Islam – menyiarkan adegan pemboman kendaraan lapis baja Israel di kamp Nour Shams di Tulkarem di Tepi Barat utara, yang menyebabkan kehancuran. kematian seorang prajurit, terlukanya seorang perwira, dan hancurnya kendaraan rempur IDF.

Momen peledakan alat peledak di pengangkut personel lapis baja “Harimau” Zionis di kamp Nour Shams, itu terjadi Senin pagi.

Al-Saraya melansir kalau video tersebut menunjukkan proses evakuasi seorang tentara IDF yang terluka di samping prajurit lain yang tewas tergeletak di tanah, serta upaya tentara pendudukan untuk menarik sisa-sisa pasukannya dari Kendaraan Tempur "Harimau” yang hancur.

BERITA REKOMENDASI

Dalam insiden penyerangan itu, Tentara Zionis mengumumkan kalau seorang tentara mereka tewas dan seorang perwira di unit Musta'ribin terluka parah dalam ledakan alat peledak di kamp Nour Shams.

Baca juga: Fatah Mengganas, Bentrokan Sengit Meletus di Nur Syams, Tentara Israel Kerahkan Sniper ke Tulkarem

Berikut video peledakan Ranpur APC Israel di Nur Shams (Nur Syams):

Milisi Palestina Tambah Pintar dan Taktis

Penyergapan di Kamp Nour Shams, Tulkarm, Tepi Barat ini mendapat perhatian dari pakar militer dan ahli strategi perang asal Yordania, Mayor Jenderal Fayez Al-Duwairi.

Al-Duwairi, mengatakan kalau operasi penyergapan oleh milisi perlawanan Palestina ini bersifat kualitatif yang menggambarkan adanya perubahan strategis dalam cara mengelola pertempuran dan konfrontasi.

Transformasi taktik dan strategi ini, kata Al-Duwairi, akan memiliki berbagai dampak dan hasil.

Mayor Jenderal Al-Duwairi, dalam analisis situasi militer di Tepi Barat, mengatakan kalau operasi penyerangan baru-baru ini yang terjadi di Tepi Barat menunjukkan adanya perubahan strategis dalam cara faksi perlawanan mengelola pertempuran dan konfrontasi dengan pendudukan, dalam konteks ini analisisnya itu menunjuk pada operasi pengeboman yang terjadi di kamp Jenin Kamis lalu.

Baca juga: Penyergapan Jenin Adalah Keajaiban Militer, Tanpa Terowongan Pun Tentara Israel Ambrol Bak di Gaza

Kamis lalu, Brigade Jenin, yang berafiliasi dengan Brigade Al-Quds, mengaku bertanggung jawab atas penyergapan kompleks yang menargetkan dua kendaraan pendudukan militer selama penyerbuan ke kamp tersebut, menewaskan seorang petugas dan melukai 16 tentara Israel.

Al-Duwairi menambahkan kalau perubahan kualitatif dan strategis dalam manajemen pertempuran ini akan memiliki dampak dan berbagai konsekuensi dalam beberapa hari mendatang.

Pasukan Khusus Israel (IDF) melakukan penyerbuan ke kota-kota di Tepi Barat. Pada Kami (23/5/2024), Pasukan IDF mundur dari Kota Jenin setelah terlibat pertempuran perlawanan sengit milisi perlawanan Palestina.
Pasukan Khusus Israel (IDF) melakukan penyerbuan ke kota-kota di Tepi Barat. Pada Kami (23/5/2024), Pasukan IDF mundur dari Kota Jenin setelah terlibat pertempuran perlawanan sengit milisi perlawanan Palestina. (khaberni/HO)

Bom Ditanam Satu Setengah Meter

Sang pakar militer menjelaskan kalau transformasi metode yang digunakan milisi Perlawanan Palestina ini terdiri dari penerapan pendekatan yang berbeda dari operasi perlawanan di Tepi Barat pada tahap sebelumnya.

Saat ini operasi penyerangan terhadap tentara pendudukan IDF melibatkan senjata berat dan peledakan alat peledak dengan kekuatan terbatas dan di tempat-tempat tertentu.

Dia menunjukkan bahwa operasi Jenin, di mana perangkat peledak bawah tanah ditanam pada kedalaman satu setengah meter di jalan tanah, menunjukkan adanya studi berwawasan ke depan dan pembacaan akurat tentang sifat pertempuran dan pada akhirnya menyebabkan terbunuhnya pemimpin regu penembak jitu IDF.

Baca juga: Gerebek Tepi Barat, Pasukan Israel Hancurkan Jalan dengan Buldoser hingga Kerahkan Penembak Jitu

Pasukan pendudukan Israel melakukan penghancuran infrastruktur jalan dan vandalisme serta perusakan properti warga Palestina di Tepi Barat.
Pasukan pendudukan Israel melakukan penghancuran infrastruktur jalan dan vandalisme serta perusakan properti warga Palestina di Tepi Barat. (khaberni)

Tentara IDF dalam prosedur penyerbuannya, sering menghancurkan jalan dan infrastruktur menggunakan boldoser militer guna menyapu ranjau yang ditanam.

Hanya, prosedur ini bisa diakali milisi perlawanan yang pintar membaca situasi dengan menanam bom lebih dalam dengan daya ledak yang lebih kuat.

Adapun dalam pengoperasiannya saat ini, menurut Al-Duwairi juga berbeda, terlihat dari cara dan gaya penempatan alat peledak, penyembunyian, dan pengendaliannya dari jarak jauh.

"Semua itu dalam rangka mengadopsi sistem baru dan metode konfrontasi kualitatif di Tepi Barat," katanya.

(oln/khbrn/*)
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas