Penyebab 116 Warga India Tewas saat Ritual Ada Lumpur Basah, Bukan Pertama Kalinya
Pejabat senior di India, Chaitra V mengatakan penyebab 116 orang India tewas karena lumpur basah hingga berkerumun saat panas terik matahari
Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Setidaknya 116 orang tewas dalam sebuah insiden berdesakan di sebuah pertemuan keagamaan Hindu di India utara pada hari Selasa (2/7/2024) waktu setempat.
Menurut pihak berwenang, kejadian tersebut menjadi salah satu tragedi terburuk di India dalam beberapa tahun terakhir.
Peristiwa yang menewaskan kebanyakan perempuan dan anak-anak itu terjadi di sebuah desa di distrik Hathras di Utter Pradesh, sekitar 200 km di tenggara ibu kota nasional New Delhi.
Di tempat orang berkerumun, suhu sore hari terpantau terik.
Penjelasan Kepala menteri Uttar Pradesh, Yogi Adityanath, keributan terjadi saat kerumunan umat mulai saling dorong ke arah panggung setelah acara untuk menyentuh sang pendeta.
Keterangan lain dari administrator distrik Hathras Ashish Kumar menduga penyebab kejadian disebabkan oleh kepadatan pada saat orang-orang mencoba meninggalkan tempat tersebut.
Pejabat senior negara bagian lainnya, Chaitra V, mengatakan kepada penyiar India Today, orang-orang mungkin kehilangan pijakan saat mencari air di tengah panas.
"Ada lumpur basah di satu tempat yang mungkin menyebabkan orang terpeleset," jelasnya dikutip dari Asia One.
"Selain itu, karena panas, orang mungkin telah berlarian ke tempat penampungan air dan itu bisa jadi penyebab insiden itu," katanya, seraya menambahkan bahwa 18 orang terluka dan dirawat di rumah sakit.
Polisi menyebut, pihaknya telah meluncurkan penyelidikan dan menjanjikan tindakan terhadap siapa pun yang terbukti bertanggung jawab.
Termasuk mengatakan, hadirin membeludak dari perizinan jumlah peserta yang sudah disepakati.
Baca juga: Kronologi 116 Orang di India Tewas Terinjak-injak saat Acara Keagamaan Bhole Baba, Jasad Berjajar
"Kelalaian pihak berwenang juga akan diselidiki dan tindakan akan diambil berdasarkan laporan yang akan tersedia dalam waktu 24 jam," kata kepala polisi negara bagian Prashant Kumar.
Sebuah klip video yang direkam oleh kantor berita ANI, menunjukkan mayat-mayat ditumpuk di bagian belakang truk dan ditaruh di dalam kendaraan.
Dompet dan tas yang tertutup debu, ditumpuk di tempat acara, sementara orang-orang duduk berjongkok memilah-milahnya untuk mengidentifikasi barang bawaan mereka.