Populer Internasional: Jenderal Israel Biarkan Hamas Berkuasa, Tank-tank IDF Bak Kerasukan
Berita populer internasional dalam sehari terakhir terangkum, mulai dari jenderal Israel biarkan Hamas berkuasa hingga tank IDF seperti kerasukan
Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Kabar populer di kanal internasional terangkum dalam berita Tribunnews sehari terakhir.
Konflik Palestina vs Israel masih menjadi topik populer alias banyak dibaca oleh pembaca Tribunnews.com.
Mulai dari para pejabat senior Israel ingin adanya gencatan senjata di Jalur Gaza.
Mereka membiarkan Hamas tetap berkuasa di Gaza.
Kemudian ancaman datang dari Koalisi Irak jika Israel nekat menyerang Lebanon.
Para fraksi bakal melancarkan serangan terhadap kepentingan Amerika Serikat (AS) di Irak dan kawasan apabila hal itu terjadi.
Selanjutnya, situasi tak kondusif yang terjadi di Lebanon memancing reaksi dari berbagai negara.
Terutama negara yang penduduknya berada di Lebanon, imbauan sudah dilayangkan untuk segera meninggalkan tempat konflik.
Seperti warga Arab Saudi yang saat ini berada di Lebanon diminta oleh Kedutaan Besar Saudi di Beirut pada hari Sabtu untuk segera meninggalkan wilayah Lebanon dan diingatkan untuk berkomunikasi dengan kedutaan jika terjadi keadaan darurat.
Hingga berita tank-tank milik Pasukan Pertahanan Israel (IDF) meningkatkan serangannya ke daerah pinggiran Shejaia di bagian timur Kota Gaza.
Tank-tank tersebut terus menembus wilayah Rafah bagian barat dan tengah.
Baca juga: Hizbullah Umumkan akan Setop Perang dengan Israel jika Ada Gencatan Senjata di Gaza
Berikut berita populer internasional rangkuman Tribunnews.com dalam sehari terakhir:
1. Para Jenderal Israel Serukan Jeda Perang
Surat kabar, The New York Times - mengutip para pejabat senior Israel - mengatakan kalau para jenderal senior Israel ingin memulai gencatan senjata di Jalur Gaza meskipun hal ini akan membuat Hamas tetap berkuasa untuk sementara waktu.
Seruan dari para jenderal Tentara Israel (IDF) ini menyebabkan semakin lebarnya jurang perbedaan sikap dan pandangan antara tentara dan para tokoh politik Israel di bawah payung Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.