Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Belasan Pejabat Amerika Lakukan Resign Massal, Dalih Kecewa dengan Biden yang Makin Pro Israel

Ada 12 pejabat pemerintahan AS yang berasal dari berbagai departemen telah mengajukan pengunduran diri sebagai bentuk protes atas kebijakan Biden.

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Belasan Pejabat Amerika Lakukan Resign Massal, Dalih Kecewa dengan Biden yang Makin Pro Israel
Anadolu Agency
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan sahabatnya Benjamin Netanyahu. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Dukungan yang diberikan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden kepada Israel selama sembilan bulan terakhir, telah mendorong belasan pejabat AS untuk melakukan resign atau undur diri massal.

Mengutip dari Anadolu, setidaknya ada 12 pejabat pemerintahan AS yang berasal dari berbagai departemen telah mengajukan pengunduran diri sebagai bentuk protes atas kebijakan Presiden Joe Biden di Gaza.

"Kedok diplomatik Amerika untuk Israel dan aliran senjata yang terus-menerus ke sana telah memastikan keterlibatan kami yang tak terbantahkan dalam pembunuhan dan kelaparan paksa penduduk Palestina yang terkepung di Gaza," kata salah satu pejabat AS yang mengundurkan diri dari kursi kepemimpinan AS.

Pengunduran diri ini bukan kali pertama yang terjadi di biro pemerintahan AS, selama beberapa bulan terakhir para pejabat AS kompak menggelar resign massal.

Baca juga: Joe Biden Ketar Ketir Didesak Mundur dari Pilpres AS, Posisinya Bakal Diganti Kamala Harris

Adapun daftar pejabat AS yang mengundurkan diri selama beberapa bulan terakhir diantaranya ada Maryam Hassanein yang menjabat sebagai Asisten Khusus pada Departemen Dalam Negeri AS. Mohammed Abu Hashem dari Angkatan Udara AS, Riley Rivermore seorang Insinyur Angkatan Udara AS, Stacy Gilbert Departemen Luar Negeri AS, dan Alexander Smith - Kontraktor USAID.

Tak sampai disitu Lily Greenberg Call seorang Pejabat Departemen Dalam Negeri AS juga turut melakukan resign, disusul Anna Del Castillo Pejabat Gedung Putih.

BERITA TERKAIT

Kemudian ada Hala Rharrit Jubir Departemen Luar Negeri AS, Annele Sheline dan Tariq Habash dari Departemen Pendidikan AS serta Harrison Mann Angkatan Darat AS dan terakhir Josh Paul Pejabat Departemen Luar Negeri AS.

Dalam laporannya para pejabat AS menegaskan bahwa mereka mengundurkan diri lantaran muak dengan kebijakan dan tindakan Biden yang cenderung pro-Israel. Bahkan baru baru-baru ini Biden sempat memerintahkan para bawahannya untuk menyiapkan makalah palsu tentang kematian anak dan ibu di Palestina.

Alasan tersebut yang kemudian membuat para pejabat AS geram hingga mereka kompak melakukan undur diri massal, yang berpotensi mengancam keutuhan kabinet pemerintahan Joe Biden

“Saya tidak dapat melakukan pekerjaan saya di lingkungan di mana orang-orang tertentu tidak dapat diakui sebagai manusia seutuhnya. Di Ukraina, kami menyerukan ganti rugi hukum ketika ada orang yang menjadi korban, dan menyebutkan nama pelaku kekerasan,”ujar Smith, dikutip Middle East Monitor.

“Namun ketika menyangkut rakyat Palestina, kami menghindari untuk mengatakan apapun tentang hak mereka untuk bernegara, pelanggaran yang mereka derita saat ini, atau negara-negara mana yang telah melanggar hak-hak dasar mereka atas kebebasan, menentukan nasib sendiri, penghidupan, dan air bersih,” imbuhnya.

Alasan Amerika Dukung Israel

Hubungan mesra yang terjalin antara Amerika Serikat dengan Israel hingga membuat Washington rela memberikan dukungan militer, keuangan, dan diplomatik berskala besar kepada Tel Aviv lantaran Israel memegang peran utama dalam menjaga kepentingan AS di kawasan Timur Tengah.

Salah satunya karena Israel berfungsi sebagai penyalur persenjataan AS ke rezim global seperti apartheid Afrika Selatan, Republik Islam di Iran, junta militer di Guatemala, dan Contras Nikaragua.

Tak hanya itu AS melihat bahwa Israel adalah negara yang bisa membantunya untuk menguasai minyak di Timur Tengah. AS menilai Israel sebagai mitra yang dapat memperkuat posisinya di kawasan tersebut dan mengimbangi pengaruh Soviet.

Dikutip dari Al Jazeera, faktor lain yang melatarbelakangi dukungan AS lantaran Israel masih memegang kendali lebih besar dalam opini publik Amerika, menurut survei tahunan yang dilakukan oleh Gallup di 2022 kemarin sebanyak 58 persen warga AS lebih bersimpati terhadap Israel, sementara 75 persen warga AS menilai Israel lebih baik.

Berkat suara tersebut, Partai Demokrat, Partai Republik, hingga mayoritas anggota Kongres menyatakan dukungan mereka terhadap Israel agar dapat menguasai opini publik masyarakat Amerika.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas