Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun
Deutsche Welle

Deportasi Tanpa Kepastian Bayangi Pengungsi Suriah di Turki

Meski terdapat kritik internasional, Turki tetap mendeportasi pengungsi Suriah ke negara asalnya. Organisasi HAM mengkritik situasi…

zoom-in Deportasi Tanpa Kepastian Bayangi Pengungsi Suriah di Turki
Deutsche Welle
Deportasi Tanpa Kepastian Bayangi Pengungsi Suriah di Turki 

Saat berada di perbatasan, Hafis A. mengaku tidak diberitahu ke mana harus pergi. Berbeda dengan orang-orang lain yang dideportasi, banyak dari mereka dimukimkan kembali oleh otoritas Turki di kota-kota yang disebut sebagai zona aman.

Tempat-tempat ini terletak di Suriah utara, berada di bawah kendali Turki dan dirancang sebagai daerah kembali yang aman bagi pengungsi Suriah. Wilayah tersebut juga berfungsi sebagai zona penyangga terhadap kelompok dan milisi Kurdi.

Menteri Dalam Negeri Turki, Ali Yerlikaya, pada bulan Februari mengumumkan bahwa "sekitar 625.000 warga Suriah telah secara sukarela kembali ke Suriah" karena kondisi kehidupan di sana telah membaik. Di kota Jarablus, Al-Bab dan Azaz (catatan redaksi: kota-kota yang berada dalam zona keamanan), upaya telah dilakukan untuk membatasi migrasi tidak teratur ke Turki.

Namun Human Rights Watch baru-baru ini merilis sebuah laporan bahwa wilayah-wilayah ini jauh dari aman: "Turki telah gagal menjamin keselamatan dan kesejahteraan penduduk sipilnya. Kehidupan 1,4 juta penduduknya di wilayah ini diwarnai pelanggaran hukum dan ketidakamanan," kata HRW.

"Turki selalu menggunakan pengungsi Suriah sebagai alat politik, baik melalui kesepakatan UE-Turki dan miliaran euro yang terkait dengannya, atau untuk memengaruhi reorganisasi Suriah jika rezim di sana digulingkan," kata Anita Starosta dari Medico International.

Untuk saat ini, Hafez A. tidak punya pilihan selain tinggal di kota Idlib. Tapi dia tidak mau putus asa. "Kami, warga Suriah, sudah terlalu sering memulai semuanya dari awal. Itu membuat kami lelah. Saya ingin sekali kembali ke Turki." (ae/hp)

Elmas Topcu berkontribusi untuk artikel ini.

BERITA REKOMENDASI
Sumber: Deutsche Welle
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas