Perang Rusia-Ukraina Hari ke-862: Turki Klaim Bisa Bantu Vladimir Putin Akhiri Perang
Perang Rusia-Ukraina hari ke-862: Presiden Turki Erdogan klaim bisa bantu Presiden Rusia Vladimir Putin mengakhiri perang dengan Ukraina.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini perkembangan terkini perang Rusia dan Ukraina hari ke-862 pada Kamis (4/7/2024).
Hari ini pukul 05.23 waktu setempat, Ukraina melaporkan serangan Rusia dengan berbagai jenis drone di Kyiv.
Pasukan pertahanan udara Ukraina beroperasi di pinggiran Kyiv dan terjadi beberapa ledakan selama serangan berlangsung.
Tidak ada korban jiwa mau pun kerusakan akibat serangan itu.
Pada Rabu (3/7/2024) kemarin, setidaknya ada 135 bentrokan dengan Rusia, menurut laporan Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina, seperti diberitakan Suspilne.
Rusia melakukan 36 serangan udara (51 KAB), menggunakan 303 drone kamikaze dan melepaskan lebih dari 2.600 tembakan ke posisi pasukan Ukraina dan daerah berpenduduk dengan menggunakan berbagai jenis senjata.
5 Orang Tewas dalam Serangan Rusia
Hari berkabung telah diumumkan pada Kamis (4/7/2024) setelah serangan rudal dan drone Rusia menewaskan sedikitnya lima orang dan melukai 53 orang di kota Dnipro di Ukraina tenggara kemarin.
"Serangan tersebut merusak taman kanak-kanak, sekolah, dan rumah sakit serta menyebabkan kebakaran di seluruh kota. Bangunan komersial juga rusak," kata Borys Filatov, wali kota kota tersebut.
Sementara itu, kemarin,
Zelensky Minta Bantuan Pertahanan Udara
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky meminta bantuan sekutunya agar memberikan lebih banyak pertahanan udara dan senjata jarak jauh.
Baca juga: Pengkhianat Rusia Ungkap Bantu Ukraina Hancurkan Kapal Perang Serpukhov
Zelensky juga menerbitkan rekaman di Telegram yang menunjukkan ledakan besar di langit yang diikuti oleh bola api yang melesat ke tanah.
"Teror Rusia ini hanya dapat dihentikan oleh pertahanan udara modern dan senjata jarak jauh kita," kata Zelensky.
"Dunia dapat melindungi kehidupan, dan hanya ketegasan para pemimpin yang dibutuhkan," lanjutnya, dikutip dari The Guardian.
Rusia Hukum 3 Bersaudara Gara-gara Hendak Gabung Pasukan Pro-Ukraina
Rusia menjatuhi hukuman 17 tahun penjara kepada tiga bersaudara karena mencoba menyeberang ke Ukraina untuk bergabung dengan satuan pasukan Rusia yang bertempur di pihak Ukraina.