Israel Hancurkan Masjid Bersejarah Terbesar Kedua di Gaza
Pasukan pendudukan Israel kemarin menghancurkan masjid bersejarah terbesar kedua di Gaza, menjadikannya puing-puing, Quds Press melaporkan.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Nuryanti
"Masjid, simbol iman kita, menjadi sasaran tanpa pandang bulu.”
Berkaca pada kenangan berharga yang terkait dengan Masjid Al-Omari, Abu Jame menekankan peran sentralnya dalam kehidupan sehari-hari.
“Kami memiliki kenangan indah tentang masjid ini."
"Kami biasa salat di sana setiap hari, melaksanakan salat Ramadhan dan Idul Fitri, membaca Al-Quran, dan bertemu sebagai teman."
Masjid Agung Omari didirikan pada masa pemerintahan Khalifah Omar bin al-Khattab.
Dulunya merupakan kuil Romawi dan kemudian menjadi gereja, bangunan ini menjadi masjid terbesar pasca penaklukan Islam.
Terletak di kota tua Gaza, dekat Palestine Square, luasnya 4.100 meter persegi, dengan halaman seluas 1.190 meter persegi yang dapat menampung lebih dari 3.000 jamaah.
“Saya tidak pernah berpikir perang ini akan menghancurkan masjid-masjid,” keluh Saeed Labad, penduduk asli Gaza.
Pria berusia 45 tahun itu kini tinggal di Turki, namun keluarganya tinggal di dekat Masjid Al-Omari di Shujaiyya, Kota Gaza.
"Saya selalu salat di sana. Masjid itu adalah tempat kuno yang sangat disayangi anak-anak saya."
"Saya bertanya-tanya mengapa masjid itu dihancurkan; apakah masjid tersebut mengancam pendudukan?"
Baca juga: Paus Fransiskus akan Temui Pemuka Agama Indonesia di Masjid Istiqlal
Dia menambahkan bahwa puluhan masjid lainnya, seperti Al-Hasayna di dekat pelabuhan Gaza, dihancurkan.
“Masjid-masjid ini menyimpan kenangan kami, terutama selama bulan Ramadhan."
"Perang ini melenyapkan segalanya."