Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tentara Israel Melancarkan Serangan Darat di Kota Gaza, Kembali Menargetkan Kantor PBB

Tentara Israel melancarkan serangan darat di Kota Gaza, kembali menargetkan kantor PBB.

Penulis: Muhammad Barir
zoom-in Tentara Israel Melancarkan Serangan Darat di Kota Gaza, Kembali Menargetkan Kantor PBB
Kredit foto: Pasukan Pendudukan Israel
Tentara Israel (IDF) di satuan Brigade Givati ​​berdiri di atas sebuah tank di Rafah timur di Jalur Gaza selatan, dalam gambar selebaran yang dirilis pada 10 Mei 2024. 

Tentara Israel Melancarkan Serangan Darat di Kota Gaza, Kembali Menargetkan Kantor PBB

TRIBUNNEWS.COM- Tentara Israel melancarkan serangan darat di Kota Gaza, kembali menargetkan kantor PBB.

Tentara Israel mengumumkan, Senin pagi, bahwa mereka melancarkan “operasi darat” di Kota Gaza, terhadap sasaran-sasaran termasuk markas besar Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), dan mengklaim bahwa di sana terdapat senjata serta ruang investigasi dan penahanan.

Tentara Israel mengklaim dalam sebuah pernyataan bahwa operasi tersebut didasarkan pada intelijen yang menunjukkan adanya “infrastruktur Hamas dan Jihad Islam, serta operasinya di Kota Gaza”, lapor Anadolu Agency.

Merujuk pada penyerangan markas UNRWA, tentara Israel menuduh gedung tersebut menampung senjata, ruang investigasi dan penahanan Hamas dan Jihad Islam.

Tentara mengatakan sebelumnya mereka telah melakukan “operasi” di daerah tersebut “untuk melenyapkan anggota Hamas dan menghancurkan jalur terowongan bawah tanah di bawah kompleks tersebut”.

Selama serangan baru-baru ini, tentara Israel dilaporkan menggunakan pengeras suara untuk memperingatkan warga sipil agar meninggalkan gedung tersebut, dan menjanjikan jalan yang aman bagi non-kombatan.

Berita Rekomendasi

Ketika serangan darat dimulai, pernyataan militer mengatakan pihaknya memperingatkan warga sipil tentang tindakan militer di daerah tersebut, dan mengklaim bahwa sebuah rute akan dibuka untuk memungkinkan warga sipil yang tidak terlibat untuk dievakuasi.

UNRWA belum menanggapi serangan militer Israel terhadap markas besarnya.

Pada hari Sabtu, militer Israel mengklaim bahwa mereka menargetkan militan Palestina di dalam Sekolah Al-Jaouni di Nuseirat, yang digunakan pejuang Hamas sebagai pusat komando. Serangan ini dilaporkan menewaskan 16 warga Palestina dan melukai 50 lainnya.

Sebelumnya pada hari yang sama, ribuan warga Palestina meninggalkan sebagian besar wilayah di barat daya Kota Gaza ketika pasukan Israel tiba-tiba menyusup untuk pertama kalinya dalam lebih dari tiga bulan dan melepaskan tembakan besar-besaran yang menargetkan jalan, rumah dan bangunan tempat tinggal, yang mengakibatkan puluhan korban jiwa.

Seorang koresponden Anadolu melaporkan bahwa kendaraan militer Israel memasuki lingkungan Tel Al-Hawa, kawasan industri, zona universitas dan pinggiran selatan Rimal di bawah tembakan keras dari jet tempur dan artileri.

Para saksi mata mengatakan kepada Anadolu pada hari Senin bahwa pesawat dan artileri Israel melakukan serangan intensif di barat daya Kota Gaza, dengan tembakan terus menerus dari helikopter.

Mereka juga mengatakan bahwa semua fasilitas kesehatan di Kota Gaza tidak berfungsi lagi ketika pasukan Israel menggerebek rumah sakit di Jalur Gaza utara.

Secara terpisah, kapal perang Israel menembakkan senapan mesin berat ke pelabuhan nelayan di bagian barat Kota Gaza, para saksi melaporkan.

Mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera, Israel menghadapi kecaman internasional di tengah serangan brutal yang terus berlanjut di Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.

Lebih dari 38.150 warga Palestina telah terbunuh, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan lebih dari 87.800 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.

Sembilan bulan setelah perang Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur akibat blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan yang melumpuhkan.

Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional, yang keputusan terbarunya memerintahkan Israel untuk segera menghentikan operasi militernya di kota selatan Rafah, tempat lebih dari satu juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum diserbu pada 6 Mei.

SUMBER: MIDDLE EAST MONITOR

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas