Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Imbas Agresi di Gaza, 46.000 Perusahaan Israel Bangkrut sejak Oktober 2023

Imbas agresi di Jalur Gaza, 46.000 perusahaan Israel bangkrut dan ditutup sejak Oktober 2023. Semua sektor terdampak terutama yang ada di zona tempur.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nuryanti
zoom-in Imbas Agresi di Gaza, 46.000 Perusahaan Israel Bangkrut sejak Oktober 2023
Dok. IDF
Potret sekumpulan tentara Israel. --- Israel mengalami kebangkrutan karena terdampak perang sejak Oktober 2023. 

TRIBUNNEWS.COM - Setidaknya 46.000 perusahaan Israel telah menutup usahanya sejak dimulainya agresi Israel di Jalur Gaza sejak Oktober 2023.

Jumlah itu diperkirakan akan meningkat hingga 60.000 perusahaan pada akhir tahun ini.

"46.000 perusahaan telah ditutup sejak awal perang, menurut perusahaan informasi bisnis Coface Bdi," kata CEO Coface Bdi, Yoel Amir, seperti diberitakan surat kabar Israel, Maariv pada Kamis (11/7/2024).

Yoel Amir mengatakan angka ini merupakan angka yang sangat tinggi dan mencakup banyak sektor.

Ia menjelaskan sekitar 77 persen perusahaan yang tutup sejak awal perang, yaitu sekitar 35.000 perusahaan adalah perusahaan kecil dan merupakan kelompok yang paling rentan dalam perekonomian Israel.

"Sektor yang mengalami kerusakan parah adalah industri konstruksi, keramik, AC, alumunium, dan bahan bangunan. Sektor perdagangan yang meliputi pembuatan fesyen, sepatu, furnitur, dan peralatan rumah tangga, sektor jasa, termasuk kafe, jasa hiburan dan hiburan, serta transportasi, dan pariwisata, mengalami situasi dimana pariwisata asing hampir tidak ada," kata CEO itu.

"Hal ini seiring dengan menurunnya mood nasional dan kawasan wisata yang menjadi zona tempur, serta sektor pertanian yang sebagian besar terletak di Zona tempur berada di selatan dan utara, serta terjadi kekurangan tenaga kerja," lanjutnya.

Berita Rekomendasi

Berdasarkan data yang terungkap, sektor bangunan dan konstruksi mengalami kerusakan sekitar 27 persen, sektor jasa-jasa sekitar 19 persen, sektor industri dan pertanian mengalami kerusakan sekitar 17 persen, dan sektor perdagangan sekitar 12 persen.

Selain itu, industri teknologi tinggi dan teknologi maju terkena dampaknya sekitar 11 persen, dan industri makanan dan minuman terkena dampaknya sekitar 6 persen.

“Kerusakan di zona pertempuran lebih serius, namun kerugian terhadap dunia usaha terjadi di seluruh negeri, dan hampir tidak ada sektor yang terkena dampaknya,” kata Yoel Amir.

Dampak agresi di Jalur Gaza terhadap perekonomian Israel semakin besar.

Baca juga: Israel Secara Paksa Mengusir Puluhan Ribu orang dari Kota Gaza ke Zona Aman yang Mematikan

Banyak perusahaan yang terpaksa menutup perusahaannya karena tidak mampu membayar utang dan kerugian lainnya.

"Sekitar 56 persen manajer perusahaan komersial di Israel mengatakan ada penurunan signifikan dalam lingkup aktivitas mereka sejak awal perang," kata Yoel Amir, dikutip dari Maan.

Ia memperkirakan jumlah perusahaan yang tutup akan bertambah pada akhir tahun.

"Kami memperkirakan pada akhir tahun 2024, diperkirakan sekitar 60.000 perusahaan akan tutup di Israel,” katanya.

Sebagai perbandingan, pada tahun 2020 ketika Israel mengalami krisis akibat pandemi Covid-19, sekitar 74.000 perusahaan tutup.

Jumlah Korban

Saat Israel masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza, jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 38.295 jiwa dan 88.241 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Rabu (10/7/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, seperti dilaporkan Al Mayadeen.

Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023) untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa sejak tahun 1948.

Israel memperkirakan kurang lebih ada 120 sandera yang hidup atau tewas dan masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.

Sementara itu, lebih dari 21.000 warga Palestina yang masih berada di penjara-penjara Israel, menurut laporanYedioth Ahronoth pada awal Juli 2024.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas