Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Teriak Paling Kencang Soal Gencatan Senjata di Gaza, AS Masih Pasok Bom ke Israel

Amerika Serikat masih mengirimkan bom seberat 230kg ke Israel. Padahal pemerintahan Joe Biden teriak paling kencang soal gencatan senjata di Gaza.

Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Wahyu Gilang Putranto
zoom-in Teriak Paling Kencang Soal Gencatan Senjata di Gaza, AS Masih Pasok Bom ke Israel
anadolu
Bom buatan negara barat yang dipasok ke Israel. AS dan Jerman tercatat sebagai dua negara kontributor terbesar pasokan senjata dan amunisi ke Israel dalam perang Gaza. 

TRIBUNNEWS.COM - Amerika Serikat (AS) telah sepakat untuk mengirimkan bom seberat 230 kg ke Israel.

Padahal, AS merupakan salah satu negara yang teriak paling kencang bahkan menyodorkan proposal gencatan senjata di Gaza untuk Hamas dan Israel.

Meski begitu, AS terus menahan untuk memasok bom seberat 900 kg ke Israel karena khawatir bahwa pasukan Zionis akan menggunakan senjata itu di daerah padat penduduk di Gaza.

AS pada bulan Mei menghentikan satu pengiriman bom seberat 900 kg dan 230 kg karena khawatir akan dampak yang ditimbulkan senjata tersebut jika digunakan oleh Israel selama invasi daratnya di Rafah.

"Kami telah menyatakan dengan jelas bahwa kekhawatiran kami adalah pada penggunaan akhir bom seberat 2.000 pon, khususnya untuk operasi Rafah Israel yang telah mereka umumkan akan segera diakhiri," kata seorang pejabat AS, dikutip dari Al Jazeera.

Saat meledak, bom seberat 230 kg dapat melukai atau membunuh semua orang atau apa pun dalam radius ledakan 20 meter.

Sementara bom seberat 900 kg memiliki radius penghancuran 35 meter, menurut Project on Defense Alternatives (PDA), yang melakukan penelitian dan analisis kebijakan pertahanan.

BERITA REKOMENDASI

Pejabat AS mengatakan kiriman bom seberat 230 kg itu berada dalam kiriman yang sama dengan bom seberat 900 kg, yang menyebabkan terhentinya pengiriman bom-bom yang lebih kecil ke Israel.

"Kekhawatiran utama kami adalah dan tetap adanya potensi penggunaan bom seberat 2.000 pon di Rafah dan tempat lain di Gaza," kata pejabat tersebut.

"Karena kekhawatiran kami bukan pada bom seberat 500 pon, bom-bom itu terus bergerak maju sebagai bagian dari proses yang biasa," tambahnya.

AS telah memberi tahu Israel bahwa mereka akan melepaskan bom seberat 230 kg tetapi tetap menahan bom yang lebih besar, kata seseorang yang mengetahui masalah tersebut.

Baca juga: Penjara Negev Israel bak Teluk Guantanamo, Petinju Palestina Dibebaskan Dalam Kondisi Tak Dikenali

Pertempuran Terus Berlanjut

Kantor media pemerintah Gaza yang dikelola Hamas mengatakan pasukan Israel telah meninggalkan pinggiran Kota Shejaia di sebelah timur Gaza.

Hal itu terjadi setelah lebih dari dua minggu invasi militer baru, di mana puluhan orang tewas dan distrik permukiman dihancurkan.

Di tepi selatan daerah kantong Rafah dekat perbatasan dengan Mesir, penduduk mengatakan tentara terus meledakkan rumah-rumah di wilayah barat dan tengah, di tengah pertempuran dengan Hamas, Jihad Islam, dan faksi-faksi kecil lainnya.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas