Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Presiden Terpilih Iran Pezeshkian: China dan Rusia Dukung Kami, AS Harus Ambil Pelajaran Masa Lalu

Masoud Pezeshkian resmi menjadi presiden ke-9 Republik Islam Iran dan pelantikannya akan dilakukan Majlis Parlemen Iran pada 30 Juli 2024.

Penulis: Choirul Arifin
zoom-in Presiden Terpilih Iran Pezeshkian: China dan Rusia Dukung Kami, AS Harus Ambil Pelajaran Masa Lalu
Tehran Times
Presiden terpilih Iran, Masoud Pezeshkian. 

Dia juga membeberkan rencana 25 tahun Iran dengan China merupakan langkah penting untuk menjalin kemitraan yang saling menguntungkan.

Menurutnya, Beijing berjasa memediasi pemulihan hubungan diplomatik dengan Arab Saudi.

Masoud Pezeshkian menyebutnya sebagai bukti “visi konstruktif dan pemikiran ke depan” Tiongkok dan memastikan bahwa Teheran akan terus bekerja sama dengan Beijing menuju tatanan global baru.

Baca juga: Siapa Masoud Pezeshkian, mantan ahli bedah jantung reformis terpilih jadi presiden Iran?

Soal Rusia, Pezeshkian menyebut negara itu sebagai “sekutu dan tetangga strategis yang berharga,” dan merinci bagaimana pemerintahannya akan secara aktif mengupayakan perdamaian bagi rakyat Rusia dan Ukraina dan terus mendorong kerja sama bilateral dan multilateral dengan Moskow, khususnya di BRICS, Kerjasama Shanghai. Organisasi (SCO), dan Uni Ekonomi Eurasia.

Presiden terpilih Iran, Masoud Pezeshkian OK1
Presiden terpilih Iran, Masoud Pezeshkian.

Dia juga menyinggung kondisi global yang telah berkembang melampaui dinamika tradisional, dan berjanji bahwa pemerintahannya akan berdedikasi untuk membangun hubungan yang saling menguntungkan dengan negara-negara Selatan, khususnya negara-negara Afrika.

Hubungan dengan Amerika Latin, meskipun sudah terjalin dengan baik, akan semakin diperkuat untuk mendorong pembangunan, diskusi, dan kolaborasi, tegasnya.

Hubungan dengan Eropa Dirusak oleh Dinamika 'Naik-turun'

Mengenai hubungan Iran dengan Eropa, masoud Pezeshkian mencatat bahwa ada banyak “naik turun,” mengacu pada keluarnya AS dari JCPOA pada tahun 2018 dan ingkar janji yang dibuat oleh negara-negara Eropa untuk membantu perekonomian Iran dan mengimbangi dampak sanksi AS terhadap negara tersebut. .

BERITA TERKAIT

Meskipun ada tindakan seperti itu, Pezeshkian menegaskan dia siap untuk terlibat dalam “dialog konstruktif” dengan Eropa menuju jalur saling menghormati dan kesetaraan.

Namun, Eropa harus menyadari bahwa rakyat Iran adalah “orang-orang yang bangga yang hak dan martabatnya tidak dapat lagi diabaikan,” tegasnya.

Jika negara-negara Eropa menerima kenyataan ini dan meninggalkan superioritas moral mereka serta menciptakan krisis, banyak peluang untuk berkolaborasi dapat dieksplorasi, ungkapnya.

Sebagai kesimpulan, presiden yang baru terpilih tersebut menyatakan bahwa rakyat Iran telah mempercayakannya dengan "mandat yang kuat untuk secara penuh semangat mengupayakan keterlibatan konstruktif di panggung internasional sambil menegaskan hak-hak kami, martabat kami, dan peran kami yang pantas di kawasan dan dunia."

Cerita Kemenangan Masoud di Pemilu Iran

Masoud Pezeshkian menekankan bahwa dia mencalonkan diri pada platform yang berpusat pada reformasi, persatuan nasional, dan keterlibatan konstruktif dengan dunia, yang pada akhirnya mendapatkan kepercayaan dari warga negaranya di tempat pemungutan suara, khususnya perempuan dan laki-laki muda yang “tidak puas dengan keadaan secara keseluruhan.”

Dia menyatakan bahwa dia "sangat menghargai kepercayaan mereka" dan berkomitmen penuh untuk mencapai konsensus.

Kebijakan luar negeri berdasarkan 'martabat, kebijaksanaan, dan kehati-hatian'

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas