Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Reaksi Dunia atas Penembakan Donald Trump: Israel Terkejut, PM Kanada Mengaku Muak

Sejumlah negara mengucapkan bela sungkawa terkait insiden penembakan mantan Presiden AS, Donald Trump.

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Nanda Lusiana Saputri
zoom-in Reaksi Dunia atas Penembakan Donald Trump: Israel Terkejut, PM Kanada Mengaku Muak
Rebecca DROKE / AFP
Kandidat Partai Republik Donald Trump terlihat dengan wajah berlumuran darah dikelilingi oleh agen dinas rahasia saat ia turun dari panggung pada acara kampanye di Butler Farm Show Inc. di Butler, Pennsylvania, 13 Juli 2024. Kandidat Partai Republik Donald Trump dievakuasi dari panggung pada rapat umum hari ini setelah apa yang terdengar seperti tembakan terdengar di acara di Pennsylvania, menurut AFP. Mantan presiden AS itu terlihat dengan darah di telinga kanannya ketika dia dikelilingi oleh agen keamanan, yang mendorongnya turun dari panggung saat dia melakukan pukulan pertamanya ke arah kerumunan. Trump dimasukkan ke dalam SUV dan dibawa pergi. 

TRIBUNNEWS.com - Mantan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, menjadi korban penembakan saat kampanye di Pennsylvania, Sabtu (13/7/2024) waktu setempat.

Dalam insiden itu, Trump mengalami luka di telinga kanannya.

Sementara, petugas Dinas Rahasia AS mengklaim telah menembak mati pelaku, Thomas Matthew Crooks (20).

Berikut reaksi dunia terhadap penembakan Trump:

Inggris

Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, mengaku "terkejut oleh pemandangan yang mengejutkan"" dan menyampaikan "harapan terbaiknya" untuk Trump.

"Kekerasan politik dalam bentuk apapun tidak memiliki tempat di masyarakat kita dan pikiran saya tertuju pada semua korban serangan ini," kata Starmer, Minggu (14/7/2024), dilansir AlJazeera.

Israel

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan ia dan istrinya, Sara, "terkejut dengan serangan yang ditujukan kepada Presiden Trump".

Berita Rekomendasi

"Kami berdoa untuk keselamatannya dan kesembuhannya yang cepat," tulisnya di X.

Kanada

Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, mengaku "muak" dengan penembakan itu.

"Tidak bisa dilebih-lebihkan lagi, kekerasan politik tidak pernah bisa diterima. Saya bersama mantan Presiden Trump, mereka yang hadir di acara tersebut, dan semua warga Amerika," ujar dia.

Uni Eropa (UE)

Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa (UE), Josep Borrel, "terkejut" mendengar berita penembakan Trump.

Baca juga: Elon Musk Nyatakan Dukung Donald Trump Usai Insiden Penembakan

"Sekali lagi, kita menyaksikan tindakan kekerasan yang tidak bisa diterima, terhadap perwakilan politik," tulisnya di X.

India

Perdana Menteri India, Narendra Modi, mengatakan "sangat prihatin atas serangan terhadap teman saya."

Ia "mengutuk keras insiden tersebut," sembari menekankan "kekerasan tidak punya tempat di politik dan demokrasi."

"Semoga ia (Trump) cepat pulih. Doa kami menyertai keluarga korban yang meninggal, mereka yang terluka, dan rakyat Amerika," imbuhnya.

Jepang

Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida, menentang serangan itu dengan mengatakan, "Kita harus bersikap tegas terhadap segala bentuk kekerasan yang menantang demokrasi."

"Saya berdoa semoga Trump segera pulih," sambungnya.

Hungaria

Perdana Menteri Hungaria, Viktor Orban, mengatakan "pikiran dan doanya" menyertai Trump "di saat-saat gelap ini".

Italia

Perdana Menteri Italia, Giorgia Meloni, menyebutkan "dengan cemas mengikuti perkembangan" dari Pennsylvania dan mendoakan Trump agar cepat pulih.

Ia juga menyampaikan harapannya, "dalam bulan-bulan kampanye pemilu berikutnya, dialog dan tanggung jawab dapat menang atas kebencian dan kekerasan."

Baca juga: Bersyukur Donald Trump Selamat Usai Insiden Penembakan, Joe Biden: Saya Berdoa Untuknya

Australia

Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, menggambarkan penembakan terhadap Trump sebagai suatu yang "mengkhawatirkan dan menyedihkan."

Albanese mengaku lega mengetahui Trump selamat dari insiden itu.

Argentina

Presiden Argentina, Javier Milei, menyalahkan "kaum kiri internasional" atas apa yang disebutnya sebagai "percobaan pembunuhan oleh pengecut."

"Karena panik akan kekalahan dalam pemilu, mereka menggunakan terorisme untuk memaksakan agenda mereka yang terbelakang dan otoriter," katanya.

Brazil

Presiden Brazil, Luiz Inacio Lula da Silva, menilai penembakan itu "harus dikutuk keras oleh semua pembela demokrasi dan dialog politik."

"Apa yang kita lihat hari ini tidak dapat diterima," ujarnya.

Chili

Presiden Chili, Gabriel Boric, mengecam keras penembakan itu.

"Kekerasan merupakan ancaman bagi demokrasi dan melemahkan kehidupan bersama masyarakat. Kita semua harus menolaknya," ujar Boric.

Taiwan

Presiden Taiwan, Lai Ching-te, mendoakan supaya Trump cepat pulih.

"Saya menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada para korban yang terkena dampak serangan itu," imbuhnya.

Selandia Baru

Perdana Menteri Selandia Baru, Christopher Luxon, mengaku terkejut dengan serangan terhadap Trump.

"Tidak ada negara yang seharusnya menghadapi kekerasan politik seperti itu," tulisnya di X.

Filipina

Presiden Filipina, Ferdinand Marcos Jr, mengaku sangat lega saat mendengar Trump aman setelah percobaan pembunuhan terhadapnya.

"Bersama dengan semua masyarakat yang mencintai demokrasi di seluruh dunia, kami mengutuk segala bentuk kekerasan politik. Suara rakyat harus selalu dijunjung tinggi," tulisnya.

Baca juga: Efek Politik bagi Donald Trump di Pilpres AS 2024 usai Tertembak, Bisa Buat Pemilih Simpati

Prancis

Presiden Prancis, Emmanuel Macron, menyebut insiden penembakan terhadap Trump sebagai "tragedi bagi demokrasi."

"Saya berharap agar dia (Trump) segera pulih. Prancis juga terkejut dan merasakan kemarahan yang sama dengan rakyat Amerika," kata Macron, dilansir The Jerusalem Post.

Ukraina

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenzky, menyebut "tidak ada pembenaran" atas kekerasan terhadap Trump.

Ia "lega" Trump, yang sering mengkritik bantuan militer AS ke Ukraina di tengah invasi Rusia, selamat dan berharap segera pulih.

Jerman

Kanselir Jerman, Olaf Scholz, menyebut penembakan Trump sebagai tindakan tercela, dan menggambarkan serangan kekerasan tersebut sebagai ancaman terhadap demokrasi.

Dalam postingannya di X, Scholz mengatakan, "Serangan terhadap calon presiden AS Donald Trump tercela. Saya berharap dia cepat sembuh. Tindakan kekerasan seperti itu mengancam demokrasi."

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas