10 Fakta Penembakan Donald Trump, Ada 3 Hal yang Belum Terjawab
Berikut 10 fakta mengenai insiden penembakan di acara kampanye Donald Trump serta 3 hal yang belum terjawab.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Kampanye calon presiden AS Donald Trump di Butler, Pennsylvania pada Sabtu (13/7/2024), diwarnai insiden berdarah.
Suara tembakan terdengar saat Trump berpidato.
Agen Dinas Rahasia bergegas naik ke atas podium, melindungi Donald Trump dan mengawalnya turun.
Terlihat, telinga kanan Donald Trump berlumuran darah.
Pelaku diidentifikasi bernama Thomas Matthew Crooks, berusia 20 tahun.
Trump sendiri selamat.
Mengutip Vox, berikut adalah fakta-fakta yang diketahui saat ini, serta hal-hal yang belum terjawab.
Fakta-fakta penembakan
1. Momen penembakan itu disiarkan langsung di televisi dan direkam oleh berbagai orang yang hadir.
Terdengar rentetan tiga tembakan diikuti oleh lima tembakan.
Trump terlihat menyentuh telinganya dan kemudian wajahnya berlumuran darah.
Ia dengan cepat dikerumuni oleh agen Dinas Rahasia dan segera dikawal ke luar panggung.
Baca juga: Donald Trump Ungkap Rahasia Lolos dari Tembakan Sniper: Saat Itu Saya Mendadak Menoleh
2. Tembakan dari senapan gaya AR ditembakkan pada pukul 18.15 dari posisi tinggi di luar tempat kampanye.
Setelah itu Dinas Rahasia menembak dan membunuh pria bersenjata tersebut.
Ada video yang menunjukkan tubuh terduga pelaku di atap sebuah gedung dekat acara.
3. Satu orang yang menghadiri kampanye Donald Trump tewas dan dua lainnya terluka parah.
Pada Minggu sore, Gubernur Pennsylvania Josh Shapiro mengidentifikasi orang yang terbunuh adalah Corey Comperatore.
Comperatore adalah ayah dua anak yang diidentifikasi sebagai mantan kepala pemadam kebakaran.
4. Trump sendiri kemudian dibawa ke rumah sakit setempat untuk diperiksa, tapi dia diperbolehkan pulang pada Sabtu malam.
5. Beberapa jam setelah penembakan, Trump memposting di Truth Social bahwa dia ditembak dengan peluru yang menembus bagian atas telinga kanannya.
"Saya langsung tahu ada yang tidak beres karena saya mendengar suara mendesing, tembakan, dan langsung merasakan peluru menembus kulit."
"Banyak pendarahan yang terjadi, jadi saya menyadari apa yang terjadi."
"TUHAN MEMBERKATI AMERIKA!"
6. Dalam sebuah pernyataan, FBI mengidentifikasi penembak sebagai seorang pria Pennsylvania berusia 20 tahun, Thomas Matthew Crooks.
Ia berasal dari Bethel Park, sebuah kota di Pennsylvania sekitar satu jam dari lokasi kampanye.
Crooks telah mendaftar untuk memilih sebagai anggota Partai Republik.
Baca juga: Orang Dekat Vladimir Putin Sebut Donald Trump akan Menang di Pilpres AS Tanpa Dibunuh
Namun ada catatan yang menunjukkan sumbangan $15 atas namanya pada 20 Januari 2021, untuk Progressive Turnout Project, yang mendukung jumlah pemilih dari Partai Demokrat.
7. Beberapa outlet berita besar melaporkan bahwa Crooks memiliki alat peledak, mengutip sumber penegak hukum anonim yang mengetahui penyelidikan tersebut.
8. Presiden AS Joe Biden secara singkat menyampaikan pidato singkat pada Sabtu malam.
Ia menyatakan, "Tidak ada tempat di Amerika untuk kekerasan semacam ini."
"Kami tidak bisa memaafkan hal ini.”
Biden juga berbicara dengan Trump pada Sabtu malam, meskipun rincian mengenai seruan tersebut belum dipublikasikan.
9. Biden juga mengatakan pada Minggu sore bahwa dia telah memerintahkan Dinas Rahasia melakukan peninjauan penuh terhadap rencana keamanan untuk kampanye Trump dan Konvensi Nasional Partai Republik di Milwaukee, Wisconsin, minggu ini.
Pada konferensi pers hari Minggu, Dinas Rahasia mengatakan mereka tidak yakin rencana Republican National Committee (RNC) yang sudah ada perlu diubah.
10. Meskipun informasi mengenai motif penembakan belum diketahui, beberapa sekutu politik Trump langsung menyalahkan Partai Demokrat dan media.
Mereka beralasan bahwa kritik mereka terhadap Trump pastilah yang memicu terjadinya kekerasan.
“Ini adalah upaya pembunuhan yang dibantu dan didukung oleh kelompok sayap kiri radikal dan media korporat yang tak henti-hentinya menyebut Trump sebagai ancaman terhadap demokrasi,” tulis Senator Tim Scott.
Sementara itu, berikut 3 hal yang belum terjawab.
1. Motif penembak, karena pelaku penembakan langsung ditembak di tempat oleh otoritas kemanan.
2. Identitas dua penonton lainnya yang terluka pada saat kampenya belum diumumkan ke publik.
3. Meskipun pejabat Dinas Rahasia yang mengawasi keamanan RNC berbicara kepada publik pada hari Minggu, badan tersebut belum mengomentari mengapa tindakan keamanan mereka gagal mencegah penembak melakukan aksinya.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)