Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Israel Kembali Bombardir Sekolah Tempat Penampungan Warga Palestina, 17 Orang Tewas

Serangan udara Israel menargetkan sekolah yang menjadi tempat penampungan yang dikelola PBB. Ini adalah serangan kelima dalam 8 hari terakhir.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Endra Kurniawan
zoom-in Israel Kembali Bombardir Sekolah Tempat Penampungan Warga Palestina, 17 Orang Tewas
Quds News Network
Tangkapan layar kondisi kamp pengungsi Nuseirat yang terkena serangan udara Israel. 

TRIBUNNEWS.COM - Pasukan Israel menyerang sebuah sekolah yang menjadi tempat penampungan warga Palestina di kamp pengungsi Nuseirat, Minggu (14/7/2024).

Akibatnya, 17 orang tewas dan lebih dari 80 orang terluka, mengutip Al Jazeera.

Serangan udara Israel menargetkan sekolah Abu Oraiban yang dikelola PBB.




Sekolah Abu Oraiban menampung ribuan pengungsi, kata juru bicara Pertahanan Sipil Palestina Mahmoud Basal.

Basal menambahkan bahwa sebagian besar korban tewas adalah perempuan dan anak-anak.

Ini adalah serangan kelima terhadap sebuah sekolah yang diubah menjadi tempat penampungan dalam delapan hari di Gaza.

Serangan Israel telah menewaskan puluhan warga Palestina yang berlindung di 5 sekolah berbeda di Jalur Gaza sejak Sabtu (6/7/2024).

BERITA TERKAIT

Militer Israel telah mengakui empat serangan sebelumnya, mengklaim bahwa pesawat tempurnya menargetkan pejuang Hamas.

kamp pengungsi Nuseirat yang terkena serangan udara Israel, Minggu 14 Juli 2024
Tangkapan layar kondisi kamp pengungsi Nuseirat yang terkena serangan udara Israel, Minggu 14 Juli 2024

Berikut kronologi serangannya:

Sabtu (6/7/2024)

Serangan Israel menewaskan 16 warga Palestina yang berlindung di sekolah al-Jawni yang dikelola PBB di Nuseirat, kata kementerian kesehatan Gaza.

Baca juga: Tak Ada Mandat, Sekjen PBNU Tegaskan Lima Tokoh yang Temui Presiden Israel Terancam Diberhentikan

Sekitar 2.000 warga Palestina berlindung di sekolah itu pada saat serangan terjadi, kata badan PBB untuk pengungsi Palestina, UNRWA.

Minggu (7/7/2024)

Serangan Israel menewaskan empat warga Palestina yang berlindung di sekolah Keluarga Suci di Kota Gaza, kata badan pertahanan sipil Gaza.

Patriarkat Latin, yang mengelola sekolah tersebut, mengatakan ratusan orang telah tinggal di halaman sekolah sebelum serangan terjadi.

Senin (8/7/2024)

Beberapa orang yang terluka dalam serangan Israel terhadap sekolah yang dikelola UNRWA di Nuseirat, dibawa ke Rumah Sakit al-Awda untuk perawatan.

Selasa (9/7/2024)

Setidaknya 29 warga Palestina tewas ketika serangan Israel menghantam tenda mereka di halaman sekolah al-Awda di Abassan, dekat Khan Younis, kata para pejabat Palestina.

Beberapa hari sebelum serangan sekolah-sekolah ini, Israel mengeluarkan perintah evakuasi massal di beberapa bagian Khan Younis dan Kota Gaza.

Akibatnya puluhan ribu orang mengungsi dan tiga rumah sakit utama ditutup.

Perundingan gencatan senjata masih berlanjut

Sementara itu, perundingan gencatan senjata antara Israel dan Hamas masih terus berlanjut.

Dilansir Financial Times, Hamas membantah pihaknya menarik diri dari perundingan setelah serangan udara mematikan Israel di kamp pengungsian Al Mawasi.

Izzat al-Rishq, seorang pejabat yang berbasis di Doha, mengatakan pada hari Minggu (14/7/2024), bahwa laporan bahwa Hamas menunda perundingan yang ditengahi oleh AS, Mesir dan Qatar adalah “tidak berdasar”.

Serangan Israel terhadap sebuah kompleks dekat kota Khan Younis disebut-sebut menargetkan Mohammed Deif, panglima militer Hamas, bersama dengan komandan senior militan lainnya, Rafa'a Salameh.

Baca juga: Seputar Brigade Perlawanan Lebanon, Paramiliter Sekutu Hizbullah yang Turun Gelanggang Serang Israel

Otoritas kesehatan Palestina yang dikelola Hamas mengatakan, lebih dari 90 orang tewas dan sekitar 300 orang terluka dalam serangan pada hari Sabtu itu, termasuk wanita, anak-anak dan petugas medis.

Israel pada hari Minggu, mengklaim bahwa Salameh telah terbunuh, meskipun nasib Deif masih belum diketahui.

PM Israel menyebut nasib Deif masih belum jelas.

Pembicaraan kesepakatan gencatan senjata dilanjutkan bulan ini, meskipun mediator internasional masih berjuang untuk menjembatani kesenjangan antara kedua belah pihak.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas