Rudal Falaq Hizbullah Hantam Tempat Rapat IDF di Tel Shaar, Barak Spionase Terkena Roket Katyusha
Hizbullah menekankan bahwa operasi tersebut dilakukan sebagai tanggapan atas serangan Israel baru-baru ini di Lebanon Selatan.
Penulis: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, BEIRUT - Kelompok pejuang Lebanon Hizbullah meluncurkan operasi militer ke 10 target di Israel, sebagai respons atas serangan Tel Aviv di Gaza dan selatan negara mereka.
Dikutip dari Press Tv, Minggu (14/5/2024) waktu setempat, Hizbullah mengatakan serangan tersebut menggunakan rudal-rudal Falaq dan Jihad, serta roket Katyusha.
"Kelompok perlawanan mengatakan bahwa mereka menargetkan pertemuan tentara pendudukan di dekat barak Metat, Beit Hillel, Mayan Baruch, Hanita, dan Tel Shaar. Termasuk Situs Kiryat Shmona, Ruwaisat al-Alam, dan Metulla. Situs tersebut adalah rumah bagi peralatan spionase Israel," demikian tulis Press Tv.
Hizbullah lebih lanjut menekankan bahwa operasi tersebut dilakukan sebagai tanggapan atas serangan Israel baru-baru ini di desa Taybeh, al-Mari, dan Khardali di Lebanon selatan.
Hizbullah dan Israel telah saling baku tembak sejak awal Oktober, tak lama setelah rezim tersebut melancarkan perang genosida di Gaza menyusul operasi yang dilakukan oleh kelompok Hamas Palestina.
Hanya beberapa minggu setelah Hizbullah menerbitkan rekaman pertama instalasi militer Israel yang direkam dengan drone, rekaman drone definisi tinggi kedua telah muncul secara online karena risiko eskalasi dan perang besar-besaran semakin besar.
Pada tanggal 9 Juli, kelompok Hizbullah yang didukung oleh Iran menerbitkan rekaman drone yang menunjukkan lokasi fasilitas dan infrastruktur militer Israel yang sensitif di Dataran Tinggi Golan, yang berada di bawah pemerintahan Israel.
Rekaman drone berisi gambar dan koordinat target militer sensitif di Israel Utara.
Hal ini telah dibagikan secara luas di media sosial dan di antara kelompok militer aktif melalui aplikasi perpesanan seperti Telegram.
Berdasarkan beberapa laporan, video berdurasi sekitar 10 menit tersebut direkam oleh drone yang terbang di atas pangkalan intelijen Israel, pusat komando, dan kamp militer di tempat yang disebut sebagai Dataran Tinggi Golan Suriah.
Ini tampaknya merupakan operasi kedua yang dilakukan oleh drone yang diluncurkan Hizbullah.
Bulan lalu, Hizbullah merilis video berdurasi sembilan menit tiga puluh satu detik yang direkam dari drone mata-matanya di beberapa tempat di Israel, termasuk pelabuhan dan bandara Haifa.
Jarak antara Haifa dan perbatasan Lebanon adalah 27 kilometer, dan para pemimpin Hizbullah mengatakan drone mata-mata mereka sering terbang di atas Haifa.
Drone yang merekam fasilitas Israel disebut 'Hoopoe' dan bertanggung jawab untuk merekam rekaman infrastruktur Israel pada bulan Juni 2024.