Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pakar Sebut Keberadaan Pangkalan Militer AS di Filipina Ancam Kedaulatan Negara Kawasan

Pakar geografi politik Universitas Islam 45 (Unisma) Rasminto, menyororoti keberadaan pangkalan militer Amerika Serikat (AS) di Filipina.

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Wahyu Aji
zoom-in Pakar Sebut Keberadaan Pangkalan Militer AS di Filipina Ancam Kedaulatan Negara Kawasan
istimewa
ILUSTRASI Pangkalan militer Amerika di Yokusuka 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pakar geografi politik Universitas Islam 45 (Unisma) Rasminto, menyororoti keberadaan pangkalan militer Amerika Serikat (AS) di Filipina.

Menurutnya, banyak pihak merasa kehadiran militer asing, terutama Amerika Serikat, dapat dianggap sebagai pelanggaran terhadap kedaulatan nasional. 




“Sebab, kedaulatan negara merupakan prinsip dasar yang menegaskan bahwa suatu negara memiliki kendali penuh atas wilayah dan urusannya tanpa campur tangan dari pihak luar,” kata Rasminto dalam keterangannya, Selasa (16/7/2024).

Menurut dia, sejarah hubungan Filipina dengan Amerika Serikat, yang mencakup masa kolonial hingga kemerdekaan, menambah sensitivitas terhadap isu ini. Terlebih kedua negara memiliki Perjanjian Pertahanan. 

“Hubungan AS dan Filipina sering diperdebatkan oleh akademisi dan aktivis manusia di Filipina, karena dianggap memberikan terlalu banyak pengaruh kepada AS atas urusan pertahanan Filipina,” ujar dia.

Selain itu menurutnya, persoalan ini juga memicu keresahan rakyat Filipina terkait bahwa keberadaan pangkalan militer asing dapat mengundang potensi konflik dan membuat wilayah di sekitar pangkalan menjadi target dalam situasi perang.

BERITA TERKAIT

“Ada isu sensitif keberadaan pangkalan militer AS ini memicu keresahan rakyat Filipina, selain itu memicu isu sosial dan lingkungan, seperti dampak negatif terhadap komunitas lokal, potensi kerusakan lingkungan, serta peningkatan kejahatan dan prostitusi yang sering dikaitkan dengan kehadiran militer asing,” ujar Direktur Eksekutif Human Studies Institute ini.

Rasminto menambahkan, analisisnya terkait adanya pergeseran hegemoni global di kawasan Asia Pasifik berdampak pada keberadaan pangkalan militer di Filipina

“Kawasan ini telah menjadi medan persaingan strategis antara Amerika Serikat dan Tiongkok. AS telah lama memegang posisi dominan di Asia Pasifik dan mempertahankan kehadiran militernya sebagai bagian dari strategi untuk mengamankan kepentingannya dan mempertahankan pengaruhnya,” pungkasnya. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas