60.000 Warga Israel di Nahariya Panik, Hizbullah Serang Pakai Rudal, Balas Pembunuhan Warga Sipil
Kepanikan terjadi di Nahariya saat Hizbullah berusaha untuk membalas pembunuhan warga sipil.
Penulis: Muhammad Barir
60.000 Warga Israel di Nahariya Panik, Hizbullah Serang Pakai Rudal Katyusha, Balas Pembunuhan Warga Sipil
TRIBUNNEWS.COM- Kepanikan terjadi di Nahariya saat Hizbullah berusaha untuk membalas pembunuhan warga sipil.
60.000 warga Israel di kota utara Nahariya bergegas ke tempat perlindungan untuk menghindari rudal Hizbullah.
Media Israel memberitakan penduduk daerah tersebut panik karena terkejut dengan intensitas serangan balasan Hizbullah.
Selain Nahariya, sekitar 80 roket yang ditembakkan oleh Hizbullah juga telah mencapai Meron dan pemukiman lainnya.
Kelompok Lebanon itu juga mengatakan telah menembaki, menggunakan roket Katyusha, pemukiman Sa'ar dan Ghad Haziv di wilayah Galilea Barat, di Israel utara.
Hizbullah mengatakan pihaknya telah membombardir total tujuh permukiman sebagai tanggapan atas penargetan dan pembunuhan warga sipil oleh Israel di Lebanon selatan.
Sementara itu, tentara Israel mengatakan bahwa mereka telah menargetkan apa yang diklaimnya sebagai infrastruktur dan posisi militer milik Hizbullah.
Pengeboman Israel, menurut keterangan tentara X, sebagian besar berlokasi di distrik Bint Jbeil.
Berikut adalah pernyataan yang dipublikasikan oleh Hizbullah menggunakan Saluran Telegramnya.
Pernyataan tersebut dipublikasikan di sini dalam bentuk aslinya.
“Para pejuang Perlawanan Islam menargetkan permukiman Sa'ar dan Gesher HaZiv dengan puluhan roket Katyusha, sebagai bagian dari respons terhadap serangan musuh Israel terhadap desa-desa selatan yang kokoh, rumah-rumah yang aman, dan penargetan warga sipil, terutama pembantaian mengerikan di kota Umm al-Tout, yang mengakibatkan tiga anak menjadi martir.”
Sebelumnya, Tiga Anak-anak Suriah Terbunuh Saat Israel Menyerang Lebanon Selatan
Tiga anak-anak Suriah yang terbunuh di Israel menyerang di Lebanon selatan.
Tiga anak Suriah tewas dalam serangan Israel di Lebanon selatan pada hari Selasa, menurut media Lebanon, Anadolu Agency melaporkan.