Kepala Rabi Yahudi Haredi, Yitzhak Yosef Serukan Yahudi Ultra Ortodoks Agar Tolak Wajib Militer
Kepala Rabbi Ultra-Ortodoks Israel, Yitzhak Yosef menyerukan para pelajar Haredi atau Yahudi Ultra Ortodoks agar menolak wajib militer
Penulis: Muhammad Barir
Kepala Rabi Yahudi, Yitzhak Yosef Serukan Umat Yahudi Ultra Ortodoks Agar Tolak Wajib Militer
TRIBUNNEWS.COM- Kepala Rabi Ultra-Ortodoks Israel, Yitzhak Yosef menyerukan para pelajar Haredi atau umat Yahudi Ultra Ortodoks agar menolak wajib militer
Kepala Rabbi Sephardi Israel, Yitzhak Yosef, pada hari Rabu mendesak siswa Yahudi ultra-Ortodoks, yang dikenal sebagai siswa Haredi Yeshiva, untuk menolak pemberitahuan tentara Israel yang meminta mereka untuk mendaftar dinas militer, kantor berita Anadolu melaporkan.
Panggilannya muncul setelah tentara Israel mengumumkan akan memberi tahu siswa Haredi Yeshiva untuk mendaftar Minggu depan.
Lembaga penyiaran publik Israel, KAN , mengatakan pihaknya memperoleh rekaman dari Rabbi Yitzhak Yosef yang menekankan bahwa siapa pun yang mempelajari Taurat, kitab suci Yahudi, dibebaskan dari tugas militer.
Ia menambahkan, mereka yang mendaftar menjadi manja karena ada pula tentara wanita yang ikut bertugas.
“Siapa pun yang menerima surat pemberitahuan wajib militer, harus merobeknya dan tidak boleh pergi,” tegasnya.
Ia meminta setiap orang Haredi yang menerima panggilan wajib militer untuk “merobeknya dan tidak pergi (mendaftar ke militer).”
Tentara Israel telah menghadapi kekurangan personel militer selama berbulan-bulan di tengah perang yang sedang berlangsung di Jalur Gaza sejak 7 Oktober, serta serangan ke Tepi Barat dan bentrokan lintas perbatasan dengan kelompok Lebanon, Hizbullah.
Bulan lalu, Mahkamah Agung Israel memerintahkan kaum Yahudi Haredi untuk mendaftar di militer dan melarang pemerintah memberikan bantuan keuangan kepada lembaga keagamaan yang muridnya menolak dinas militer.
Yahudi Haredi mencakup sekitar 13 persen dari sekitar 9,9 juta penduduk Israel dan tidak bertugas di militer, melainkan mendedikasikan hidup mereka untuk mempelajari Taurat.
Hukum Israel mewajibkan dinas militer bagi semua warga Israel berusia di atas 18 tahun, kecuali Yahudi Haredi, yang telah menjadi isu perdebatan selama beberapa dekade.
Perintah 'Robek' Surat Pemberitahuan
Kepala Rabi meminta kaum ultra-Ortodoks untuk ‘merobek’ rancangan pemberitahuan tentara Israel
Tentara mengumumkan pada hari Selasa bahwa rancangan perintah awal akan dikirim dalam beberapa hari mendatang, memicu bentrokan antara Yahudi Haredi dan polisi Israel