TRIBUNNEWS.COM - Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad dikabarkan masuk rumah sakit.

Dikutip dari The Star, juru bicara Mahathir Mohamad, Sufi Yussof mengatakan, pria berusia 99 tahun itu dilarikan ke rumah sakit karena batuk.

Sebelumnya, Mahathir telah keluar masuk rumah sakit selama beberapa tahun terakhir.

Terakhir Mahathir Mohamad dirawat di Institut Jantung Nasional (IJN) Malaysia pada bulan Januari selama 53 hari.

Mahathir dirawat di IJN dikarenakan infeksi dan observasi jantungnya.

Dikutip dari MalayMail, Mahathir termasuk di antara orang-orang yang diselidiki oleh Komisi Anti-Korupsi Malaysia (MACC) terkait masalah deklarasi aset.

Mahathir memimpin Malaysia selama hampir seperempat abad dalam dua masa jabatan berbeda sebelum pengunduran dirinya secara tiba-tiba sebagai perdana menteri pada tahun 2020.

Sebelumnya, Mahathir Mohamad baru saja merayakan ulang tahunnya ke-99 pada 10 Juli lalu.

Ia lahir pada tahun 1925 di Alor Setar Kedah dan dilatih sebagai dokter sebelum memulai karier politiknya.

Ia menjabat sebagai Perdana Menteri Malaysia dari tahun 1981 hingga 2003 dan periode kedua dari tahun 2018 hingga 2020.

Ucapan selamat untuk orang yang berusia sembilan puluhan itu membanjiri masyarakat melalui media sosial.

Baca juga: Rusia Tuduh Ukraina Tak Mau Buka Data Jatuhnya Pesawat Malaysia Airlines MH17

"Selamat ulang tahun ke-99 untuk orang yang saya cintai dan hormati. Semoga panjang umur, rezeki berlimpah, kesehatan yang baik, dan kebahagiaan bersama orang-orang yang Anda kasihi," kata warganet, dikutip dari The Star.

Meski usianya kurang satu tahun dari seratus tahun, Mahathir kerap dipuji atas kesehatannya yang baik dan gaya hidup aktifnya.

Skandal Korupsi

Komisi Anti-Korupsi Malaysia (MACC) tengah menyelidiki korupsi yang melibatkan anak-anak Mahathir Mohamad.

Penyelidikan tersebut dilakukan di tengah meluasnya tindakan keras terhadap korupsi yang melibatkan tokoh-tokoh politik terkemuka, termasuk mereka yang dianggap dekat dengan Mahathir, musuh lama Perdana Menteri saat ini Anwar Ibrahim.

Dikutip dari CNA, Anwar membantah telah menargetkan pesaing politiknya, dan mengatakan bahwa investigasi tersebut merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mengatasi korupsi tingkat tinggi.

Pada bulan Januari, MACC memberikan surat pemberitahuan kepada putra-putra Mahathir yang merupakan pengusaha, Mirzan dan Mokhzani, untuk melaporkan kekayaan mereka.

Pelaporan ini sebagai bagian dari investigasi terhadap catatan keuangan dan bisnis lepas pantai yang diungkap oleh sekelompok organisasi berita.

Baca juga: Ramai-ramai Bantu UNRWA yang Digebuk Israel, Indonesia Sumbang Rp 19 M, Malaysia Beri 16 M

Komisaris utama MACC, Azam Baki menolak menjelaskan lebih lanjut tentang investigasi yang dihadapi Mahathir atau putra-putranya.

"Biarkan penyelidikan selesai dulu, sampai waktu yang tepat di mana kita dapat menyatakan temuan kasusnya," katanya.

Kantor Mahathir belum memberikan komentar. Mantan perdana menteri itu sebelumnya menggambarkan penyelidikan terhadap kedua putranya bermotif politik.

(Tribunnews.com/Whiesa)