1 Orang Tewas dalam Ledakan Dekat Kedubes AS di Tel Aviv, Houthi Akui Bertanggung Jawab
Satu orang tewas dan delapan lainnya terluka dalam sebuah ledakan di dekat Kedubes AS di Ibu Kota Tel Aviv pada Jumat (19/7/2024).
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Suci BangunDS
TRIBUNNEWS.COM - Satu orang tewas dan delapan lainnya terluka dalam sebuah ledakan di dekat Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat (AS) di Ibu Kota Tel Aviv pada Jumat (19/7/2024) dini hari waktu setempat.
"Korban tewas adalah seorang pria berusia 50 tahun yang ditemukan dengan luka parah akibat pecahan peluru di sebuah apartemen yang berdekatan dengan ledakan," kata Roee Klein, seorang paramedis di Magen David Adom, layanan darurat nasional Israel.
The Times of Israel melaporkan, delapan orang telah dirawat di rumah sakit setelah ledakan pesawat nirawak tersebut, yang tampaknya telah lolos dari deteksi pertahanan Israel.
Kelompok militan Houthi Yaman mengaku bertanggung jawab atas serangan pesawat tak berawak tersebut.
Eskalasi ini menambah panas kekhwatiran akan meletusnya perang regional, Washington Post melaporkan.
Houthi menyebut, pesawat nirawak baru mereka "Yafa", dinamai sesuai dengan sebuahkota tua, yang sekarang menjadi bagian dari Tel Aviv modern.
Kelompok Houthi, yang dikenal sebagai Ansar Allah, mengeklaim pesawat nirawak tersebut mampu melewati sistem intersepsi Israel, Middle East Eye.
Juru bicara militer Houthi, kelompok yang bermarkas di Yaman yang telah meluncurkan pesawat nirawak ke kota Eilat di Israel selatan selama berbulan-bulan, mengatakan di media sosial pada Jumat (19/7/2024) pagi, bahwa kelompok itu akan mengungkapkan rincian tentang "operasi berkualitas" yang menargetkan Tel Aviv.
Serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya itu terjadi beberapa jam setelah angkatan udara Israel menewaskan dua komandan tinggi Hizbullah, kelompok yang didukung Iran di Lebanon yang telah terlibat baku tembak dengan Israel
Sistem pertahanan udara Israel, yang utamanya diperlengkapi untuk roket, telah selama berbulan-bulan berjuang untuk mengidentifikasi dan melenyapkan pesawat nirawak Hizbullah — yang terbang lebih cepat, lebih rendah, dan sering kali dalam jalur yang tidak linier — dalam serangan di wilayah utara Israel.
Beberapa jam setelah ledakan, para ahli penjinak bom dan tim penyelamat Israel bertugas di lokasi kejadian.
Baca juga: Houthi Nyatakan Tel Aviv Zona Tidak Aman Setelah Serangan Drone Mereka Berhasil Kecoh Iron Dome
Polisi mengimbau warga untuk tidak mendekati lokasi kejadian dan menyentuh "sisa-sisa roket yang mungkin berisi bahan peledak."
Reaksi Israel
Dalam sebuah pernyataan yang dibagikan Pasukan Pertahanan Israel (IDF), penyelidikan awal menunjukkan bahwa ledakan itu disebabkan oleh jatuhnya "target udara".
'Target Udara' merupakan istilah yang biasanya digunakan untuk merujuk pada pesawat tanpa awak.