Gunakan Rompi Anti Peluru, Benjamin Netanyahu Sidak Pasukan IDF di Gaza Selatan
Pemerintah Israel mencatat setidaknya Militan Hamas telah menewaskan sekitar 1.200 orang dan menangkap sekitar 250 sandera.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia
TRIBUNNEWS.COM, TEL AVIV – Perdana Menteri (PM) Benyamin Netanyahu melakukan inspeksi atau kunjungan mendadak ke markas pasukan Pertahanan Israel (IDF) yang berada di jalur Gaza Selatan, Jumat (19/7/2024).
Kunjungan itu diketahui publik setelah Kantor perdana menteri Israel mengumumkan bahwa Netanyahu tengah melakukan kunjungan ke Gaza selatan untuk mengetahui pasukannya yang saat ini tengah berperang di Gaza Selatan.
Dengan menggunakan pakaian rompi anti peluru dan pengawalan ketat, Netanyahu berkeliling melintasi perbatasan Rafah untuk melihat Koridor Philadelphia yang merupakan zona demiliterisasi yang melintang di sepanjang perbatasan Israel-Mesir yang berhasil direbut IDF karena adanya dugaan militan Hamas menyelundupkan senjata ke wilayah Jalur Gaza.
Dalam kesempatan itu Netanyahu juga memuji kinerja pasukannya yang ada di Rafah.
Baca juga: Netanyahu Tolak Pendirian Rumah Sakit Lapangan untuk Anak-anak di Gaza di Tengah Perang Israel
Netanyahu menyuarakan nada kemenangan dalam kampanye melawan Hamas ia menggarisbawahi bahwa keberadaan pasukan Di Rafah sangat penting keamanan Israel. Terutama untuk mempertahankan kendali wilayah di sepanjang perbatasan Mesir.
"Pasukan dan komandan IDF telah membuatnya kami lebih kuat lantaran koridor Philadelphia dan penyeberangan Rafah sangat penting untuk masa depan," kata Netanyahu dikutip dari APNews.
Adapun kunjungan mendadak itu dilakukan setelah Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir mengunjungi situs suci yang diperebutkan di Yerusalem pada hari yang sama.
Sementara itu proposal gencatan senjata masih diupayakan, kendati belum ada titik terang dari kedua belah pihak namun Netanyahu teguh akan akan tetap melanjutkan perang sebelum Hamas hancur dan mengembalikan semua tawanan Israel yang di tahanan di Jalur Gaza.
Sejak perang di Gaza pecah, Pemerintah Israel mencatat setidaknya Militan Hamas telah menewaskan sekitar 1.200 orang dan menangkap sekitar 250 sandera dalam serangan teror mereka pada Oktober lalu.
Sementara gempuran yang tak henti dilakukan Israel telah membuat jumlah korban tewas warga Palestina meningkat menjadi 38.584 orang dan korban luka-luka melonjak lebih dari 88.800 orang sejak konflik meletus 7 Oktober 2023.
Netanyahu Gelar Pertemuan dengan Biden
Di tengah memanasnya perang Gaza, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kabarnya berencana untuk menggelar pertemuan empat mata dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden.
Namun karena kondisi Biden yang sedang tidak fit akibat terpapar Covid-19, pertemuan itu nantinya bakal diselenggarakan pekan depan, tak dirinci topik apa yang nantinya akan di bahasa Netanyahu dan Biden.
Namun kunjungan ini diprediksi akan membahas hubungan Biden- Netanyahu telah tegang selama berbulan-bulan karena Netanyahu gagal menangani konflik Gaza yang telah menewaskan lebih dari 38.000 orang.
Selain itu keduanya juga bakal membahas pengiriman bom seberat 500 pon ke Israel, meskipun pemerintahan Biden mengatakan akan terus menahan pasokan bom seberat 2.000 pon karena kekhawatiran akan penggunaannya di wilayah padat penduduk. Gaza.
“Jelas kita perlu memastikan bahwa kesehatan presiden dan pemulihannya dari COVID menjadi prioritas dan jika dan bagaimana hal itu dapat mempengaruhi diskusi dengan Perdana Menteri Netanyahu, saat ini kami tidak dalam posisi untuk dapat membantu,” ujar juru bicara keamanan nasional Gedung Putih John Kirby.