Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kepercayaan Warga Israel pada Netanyahu Sangat Rendah, Khawatirkan Keamanan Negara

Hasil survei JPPI menunjukkan mayoritas publik memiliki kepercayaan yang sangat rendah terhadap Benjamin Netanyahu dan pejabat-pekabat Israel.

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Nuryanti
zoom-in Kepercayaan Warga Israel pada Netanyahu Sangat Rendah, Khawatirkan Keamanan Negara
Ohad Zwigenberg / POOL / AFP
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memimpin rapat kabinet di pangkalan militer Kirya, yang menampung Kementerian Pertahanan Israel, di Tel Aviv pada 24 Desember 2023 - Hasil survei JPPI menunjukkan mayoritas publik memiliki kepercayaan yang sangat rendah terhadap Benjamin Netanyahu dan pejabat-pekabat Israel. 

Pada Jumat (19/7/2024), drone meledak di kawasan ibu kota negara Israel, Tel Aviv.

Drone itu diketahui melaju dari arah laut menuju Tel Aviv dan akhirnya menabrak sebuah bangunan di persimpangan Jalan Ben Yehuda dan Jalan Shalom Aleichem, dekat Kedutaan Besar Amerika, sehingga menimbulkan ledakan dahsyat.

Al Mayadeen melaporkan ledakan semacam ini adalah yang pertama dan belum pernah terjadi dalam sejarah pendudukan Israel.

Juru Bicara Militer Israel membenarkan adanya ledakan di pusat kota Tel Aviv.

"Ledakan itu terjadi pada Jumat dini hari di Tel Aviv akibat serangan udara," kata Jubir Militer Israel, dilansir Anadolu Ajansi.

"Sirene tidak mendeteksi adanya serangan udara itu dan insiden ini sedang diselidiki," imbuh dia.

Baca juga: Israel Siaga Tinggi usai Drone Meledak di Tel Aviv, Netanyahu Disebut Batalkan Jadwal ke AS

Dalam ledakan di Tel Aviv akibat serangan drone, satu orang tewas dan 10 lainnya terluka.

Berita Rekomendasi

Buntut adanya ledakan itu, surat kabar Israel, Yedioth Ahronoth, mengatakan Israel saat ini sedang dalam status "siaga tinggi".

Terpisah, kelompok Houthi di Yaman mengonfirmasi drone yang menghantam Tel Aviv adalah milik mereka.

Juru Bicara Houthi, Yahya Saree, mengatakan pihaknya menggunakan drone Yafa.

Nama drone itu diambil dari nama kota Palestina yang diduduki oleh Israel yang merupakan bagian dari Tel Aviv.

"Angkatan Udara kami melakukan operasi militer menggunakan drone di Tel Aviv," kata Saree, Jumat.

Ia mengklaim operasi itu "menyerang target penting di wilayah Tel Aviv."

"Drone ini dirancang dengan tujuan khusus supaya bisa menghindari radar musuh," imbuhnya.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas