Donald Trump: Kim Jong Un Merindukanku, Dia Ingin Aku Kembali Jadi Presiden AS
Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yakin pemimpin Korea Utara Kim Jong-un ingin dirinya terpilih kembali jadi Presiden AS.
Editor: Hasanudin Aco
Donald Trump: Kim Jong Un Merindukanku, Dia Ingin Aku Kembali
TRIBUNNEWS.COM, AS - Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yakin pemimpin Korea Utara Kim Jong-un ingin dirinya terpilih kembali jadi Presiden AS.
Trump saat ini menjadi calon Presiden AS dari Republik dalam pemilihan Presiden AS pada akhir tahun ini.
Trump mengungkapkan hal tersebut ketika menerima nominasi partainya pada Konvensi Nasional Republik di Milwaukee, AS pada Kamis (18/7/2024).
"Saya akur dengannya (Kim Jong Un) dan kami menghentikan peluncuran rudal dari Korea Utara. Sekarang, Korea Utara mulai bertindak lagi, tetapi ketika kami kembali, saya akur dengannya," katanya.
"Dia juga ingin melihatku kembali. Kurasa dia merindukanku," imbuhnya, mengundang tawa penonton.
Pernyataan itu diungkapkan Trump karena ia menggambarkan dirinya sebagai sosok yang tepat untuk menghentikan perang.
Baca juga: Kasus Penembakan Donald Trump: Aparat Seharusnya Bisa Cegah Pelaku 6 Menit sebelum Menembak
Selain itu, ia mengaku dirinya mampu menangani kompleksitas geopolitik, yang melibatkan Korea Utara dan Rusia.
Hal itu berkaitan dengan hubungan dirinya bersama Kim Jong-un maupun Vladimir Putin, yang kerap digambarkannya sangat baik.
Pada pidatonya, Trump mengklaim bahwa selama masa kepresidenannya, pemerintahannya mampu menghentikan peluncuran rudal dari Korea Utara. Namun, kini Korea Utara kembali lagi memulai peluncuran rudalnya.
Korea Utara dituduh telah memasok senjata dan amunisi dari Rusia untuk mendukung Moskow dalam perangnya melawan Ukraina.
Pengiriman itu sebagai pertukaran dengan teknologi pertahanan dari Rusia kepada Korea Utara.
Pada awal kepemimpinannya saat menjadi presiden, Trump kerap menyebut Kim Jong-un sebagai “Little Rocket Man”, julukan yang menyoroti ambisi rudal dan nuklirnya.
Meski sempat panas awalnya, Trump kemudian mengganti pendekatan diplomatiknya dengan Kim Jong-un.