Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Donald Trump: Kim Jong Un Merindukanku, Dia Ingin Aku Kembali Jadi Presiden AS

Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yakin pemimpin Korea Utara Kim Jong-un ingin dirinya terpilih kembali jadi Presiden AS.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Donald Trump: Kim Jong Un Merindukanku, Dia Ingin Aku Kembali Jadi Presiden AS
Brendan Smialowski / AFP
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un (Kiri) dan Presiden AS Donald Trump berjabat tangan selama pertemuan di sisi selatan Garis Demarkasi Militer yang membagi Korea Utara dan Selatan, di Area Keamanan Bersama (JSA) Panmunjom di zona Demiliterisasi (DMZ) pada tanggal 30 Juni 2019. 

Trmp dan Kim Jong-un telah bertemu tiga kali, yang membuat sang miliuner menjadi Presiden AS pertama yang mengunjungi Korea Utara.

Namun, pertemuan itu gagal menghasilkan kesepakatan yang substansif.

Meski begitu, Trump dan Kim Jong-un dilaporkan meneruksan hubungan akrab secara personal.




Bahkan Trump menggambarkan dirinya kerap berkirim surat dengan Kim Jong-un, yang disebutnya surat cinta.

Bertemu Kim Jong Un 2018 Lalu

Pernyataan Donald Trump  muncul di tengah serangkaian spekulasi mengenai apakah ia akan melanjutkan diplomasi langsung dengan Kim jika terpilih kembali jadi presiden AS.

Waktu menjabat Presiden AS, Donald Trump pernah bertemu di  Singapura pada tahun 2018.

BERITA TERKAIT

Meskipun pembicaraan denuklirisasi antara Washington dan Pyongyang telah terhenti sejak pertemuan puncak mereka yang tidak menghasilkan kesepakatan di Hanoi pada bulan Februari 2019.

Mengecam keamanan dan kebijakan luar negeri pesaingnya, Presiden Joe Biden, Trump memperhatikan memburuknya kondisi keamanan di Semenanjung Korea.

"Perang kini berkecamuk di Eropa dan Timur Tengah. Potensi konflik yang semakin besar menghantui Taiwan, Korea, Filipina, dan seluruh Asia, dan planet kita berada di ambang Perang Dunia III," katanya.

Menyoroti kredo kebijakannya "Amerika yang utama", Trump mengisyaratkan ia dapat membawa perubahan dalam pendekatan Washington terhadap aliansi jika terpilih kembali.

"Kita sudah lama dimanfaatkan oleh negara lain. Coba pikirkan. Sering kali, negara lain ini dianggap sebagai sekutu," katanya.

"Mereka telah memanfaatkan kami selama bertahun-tahun. Kami kehilangan pekerjaan, kami kehilangan pendapatan, dan mereka mendapatkan segalanya dan menghancurkan bisnis kami. ... Saya menghentikannya selama bertahun-tahun. ... Kami benar-benar siap untuk membuat perubahan yang belum pernah terjadi sebelumnya."

Sumber: Newsweek/AFP

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas