Hizbullah Kecam Serangan Israel ke Yaman, Sebut Zionis Salah Langkah Lawan Houthi
Hizbullah mengatakan serangan Israel yang menargetkan kota Hodeidah, Yaman pada hari Sabtu (20/7/2024) adalah langkah yang salah.
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Pejuang Lebanon, Hizbullah mengatakan serangan Israel yang menargetkan kota Hodeidah, Yaman pada hari Sabtu (20/7/2024) adalah langkah yang salah.
Menurut Hizbullah, serangan Israel ini dapat meningkatkan ketegangan di Timur Tengah.
"Langkah bodoh yang diambil oleh musuh Zionis ini menandai fase baru yang berbahaya dari konfrontasi yang sangat penting di seluruh kawasan," kata kelompok yang didukung Iran itu dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Al-Arabiya.
Sebelumnya, jet tempur Israel menyerang sasaran militer Houthi di wilayah kota pelabuhan Hodeidah di Yaman pada hari Sabtu (20/7/2024).
Serangan Israel ini terjadi sehari setelah Houthi mengaku bertanggung jawab atas serangan drone yang menewaskan satu orang di Tel Aviv dan melukai 10 lainnya.
TV Al Masirah yang berafiliasi dengan Houthi mengatakan serangan Israel tersebut menargetkan fasilitas penyimpanan minyak dan pembangkit listrik di Hodeidah.
Serangan ini memicu kebakaran di 2 fasilitas Yaman tersebut.
Seorang koresponden AFP di Hodeida melaporkan mendengar beberapa ledakan besar dan melihat asap di atas pelabuhan.
Akibat serangan ini, kementerian kesehatan Yaman mengatakan bahwa 80 orang mengalami luka bakar.
Seorang pria yang berada di lokasi kejadian mengatakan mayoritas korban luka adalah karyawan pelabuhan.
Ia juga menjelaskan bahwa saat kebakaran terjadi, kota itu berubah gelap seketika.
"Kota ini gelap, orang-orang berada di jalan, pom bensin tutup, dan antrean panjang terlihat," kata seorang warga Hodeida, dikutip dari The New Arab.
Baca juga: Sedikitnya 80 Orang Terluka akibat Serangan Israel di Pelabuhan Yaman, Houthi Berjanji Akan Membalas
Perusahaan keamanan maritim Ambrey mengatakan pihaknya mengamati empat kapal dagang di pelabuhan dan 8 kapal lainnya di tempat berlabuh saat terjadi serangan udara.
Tidak ada kerusakan pada kapal niaga yang dilaporkan saat ini," katanya.
Serangan ini adalah pertama kalinya Israel melancarkan serangan langsung terhadap Houthi sejak dimulainya perang di Gaza.
Dewan Politik Tertinggi Houthi berjanji akan menanggapi serangan hari Sabtu.
"Agresi ini tidak akan berlalu tanpa tanggapan yang efektif terhadap musuh," katanya dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Al Jazeera.
Menurut juru bicara Houthi, Israel sengaja melancarkan serangannya di Yaman agar mereka berhenti mendukung Gaza.
"Agresi brutal Israel terhadap Yaman bertujuan untuk menekan Yaman agar berhenti mendukung Gaza," katanya.
Namun Mohammed Abdel Salam menegaskan keinginan Israel itu mustahil untuk dikabulkan oleh Houthi.
"Ini merupakan mimpi yang tidak akan menjadi kenyataan," tegasnya.
Juru bicara militer Houthi, Jendetal Yahya Saree juga berjanji akan menyerang target vital Israel sebagai pembalasan.
Sebagai informasi, salah satu lokasi yang diserang Israel yaitu pelabuhan Hodeida merupakan titik masuk penting untuk impor dan bantuan internasional bagi wilayah-wilayah yang dikuasai Houthi.
Sebagian besar tetap tidak tersentuh selama perang selama satu dekade antara Houthi dan pemerintah yang diakui internasional yang didukung oleh negara tetangga Arab Saudi.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)