Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

PM Kishida Ungkap 3 Masalah Dihadapi Jepang & Negara Asia, di Antaranya Dekarbonisasi dan Digital

ASEAN juga memposisikan bidang digital sebagai mesin pertumbuhan, dan pengamanan sumber daya manusia akan menjadi isu bersama.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in PM Kishida Ungkap 3 Masalah Dihadapi Jepang & Negara Asia, di Antaranya Dekarbonisasi dan Digital
Foto Kantor PM Jepang
Para pemimpin ASEAN termasuk PM Jepang Fumio Kishida berfoto bersama di KTT AZEC. Fumio Kishida mengungkapkan ada 3 masalah yang dihadapi Jepang dan Asia pada masa mendatang, yakni dekarbonisasi, mobil generasi mendatang dan digital. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengungkapkan ada 3 masalah yang dihadapi Jepang dan Asia pada masa mendatang, yakni dekarbonisasi, mobil generasi mendatang dan digital.

"Di tengah menghadapi kekurangan tenaga kerja terutama di Jepang, negara ini dan Asia untuk masa depan menghadapi tiga masalah yaitu dekarbonisasi, mobil generasi mendatang dan digital," ungkap PM Jepang Fumio Kishida dalam sebuah seminar internasional Masa Depan Asia belum lama ini di Tokyo.

Baca juga: Ekonom Ingatkan Agar Pemerintah Waspada Kemunduran Sektor Industri di ASEAN

ASEAN juga memposisikan bidang digital sebagai mesin pertumbuhan, dan pengamanan sumber daya manusia akan menjadi isu bersama.

Perusahaan IT (teknologi informasi) baru seperti layanan Gojek dan Grab bermunculan.

"Pengembangan sumber daya manusia juga penting untuk memajukan bisnis pusat data dan industri semikonduktor," tambahnya.

Perdana Menteri Kishida menjelaskan bahwa Economic Research Institute for East Asia and ASEAN (ERIA), sebuah wadah pemikir internasional yang didanai oleh pemerintah Jepang untuk mengembangkan sumber daya manusia di bidang kecerdasan buatan (AI) dan semikonduktor, akan memainkan peran sentral, dan akan berkolaborasi dengan universitas teknik di negara-negara ASEAN.

BERITA TERKAIT

Pemerintah memperkirakan akan terjadi kekurangan sekitar 790.000 sumber daya manusia digital di Jepang pada tahun 2030.

Ada kebutuhan mendesak untuk mengalihkan sumber daya manusia ke bidang-bidang yang sedang berkembang dengan memperkuat pendidikan sains dan melatih kembali pekerja dewasa.

"Kami akan mendukung pengembangan AI pada perusahaan termasuk startup di Jepang dan ASEAN. Selain itu kami juga akan sangat mendukung pembangunan yayasan yang berakar pada budaya dan bahasa masing-masing negara," katanya.

Baca juga: Jokowi Sampaikan Panduan AZEC dalam Hadapi Perubahan Iklim

"Fondasi yang mendukung DX (transformasi digital) adalah manusia, dan memperdalam hubungan kepercayaan melalui pertukaran sumber daya manusia yang saling menguntungkan," kata Kishida.

PM Kishida juga mengumumkan bahwa berbagai pihak akan merumuskan strategi bersama pertama mereka untuk industri otomotif generasi berikutnya dan akan mengumumkannya pada musim gugur.

"Kami akan mewujudkan strategi untuk pusat produksi dan ekspor berbagai jenis mobil, mulai dari kendaraan hibrida hingga kendaraan listrik (EV)," ujarnya.

Menurut Kishida, 10 tahun ke depan akan menjadi pertarungan yang menentukan jika kita ingin bertahan dalam persaingan.

Prabowo Subianto menerima ucapan selamat secara langsung dari Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida, saat melakukan kunjungan kehormatan ke Tokyo, Rabu (3/4/2024).
Prabowo Subianto menerima ucapan selamat secara langsung dari Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida, saat melakukan kunjungan kehormatan ke Tokyo, Rabu (3/4/2024). (ist)
Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas