Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Haru Atlet Ukraina Gagal Ikut Olimpiade Paris Karena Gugur di Medan Perang

Berikut berbagai cerita atlet Ukraina yang menjadi korban keganasan perang dalam konflik Rusia Vs Ukraina yang telah berlangsung lebih dari setahun.

Editor: Adi Suhendi
zoom-in Kisah Haru Atlet Ukraina Gagal Ikut Olimpiade Paris Karena Gugur di Medan Perang
AFP/LUIS ROBAYO
Petugas polisi Prancis berjaga di depan Menara Eiffel dengan cincin Olimpiade terpampang di depannya di Paris pada 21 Juli 2024, menjelang Olimpiade dan Paralimpiade Paris 2024. 

Laporan Reporter Tribunnews.com, Galuh Nestiya

TRIBUNNEWS.COM, LUTSK - Ketika Stanislav Hulenkov mendaftar menjadi penjaga perbatasan Ukraina pada tahun 2021, ia mencari pekerjaan yang stabil di perbatasan barat laut yang tenang agar ia dapat melanjutkan karirnya sebagai bintang judo yang sedang naik daun.

Dua tahun kemudian, atlet berusia 22 tahun itu menghilang di medan perang yang dipenuhi artileri di sisi lain negara itu.

Jenazah Hulenkov diidentifikasi 10 bulan setelah itu, menjadikannya satu dari ratusan atlet Ukraina yang tewas dalam invasi besar-besaran Rusia.

Menjelang Olimpiade Musim Panas yang dibuka di Paris minggu ini, Ukraina berduka atas meninggalnya atlet seperti Hulenkov yang janji olahraganya terputus akibat perang yang kini memasuki bulan ke-30.

"Dia adalah tipe anak yang selalu punya rencana," kata ibunya, Iryna Hulenkova, saat berbicara di luar tempat latihan tempat putranya berlatih saat masih kecil di kota Lutsk yang indah di wilayah barat Rusia, Selasa (23/7/2024).

"Dia tahu apa yang akan terjadi besok, dan lusa," lanjut dia.

Baca juga: Atlet Israel yang Bertanding di Olimpiade Paris 2024 Dijaga Khusus Agen Bersenjata

Setidaknya ada 488 atlet dan pelatih Ukraina tewas sejak awal 2022.

Berita Rekomendasi

Sekitar dua lusin di antaranya merupakan juara Eropa atau dunia dalam disiplin olahraga mereka, menurut juru bicara kementerian olahraga Serhiy Bykov.

Atlet angkat besi Oleksandr Pielieshenko yang menempati posisi keempat di kelas beratnya di Olimpiade Musim Panas 2016, menjadi korban terbaru ketika ia tewas di Ukraina timur pada 5 Mei dalam usia 30 tahun.

Juara Eropa dua kali itu telah bergabung dengan militer pada bulan-bulan pertama invasi Moskow.

Hal itu merupakan pengalaman langsung keduanya dalam perang setelah ia melarikan diri dari wilayah Luhansk timur pada tahun 2014 saat Rusia memicu pemberontakan separatis di sana.

Baca juga: Warna Baru Lapangan Badminton Olimpiade Paris 2024: Kombinasi Ungu dan Hijau di La Chapelle Arena

"Olahraga selalu menjadi hidupnya, dan dia selalu ingin kembali," katanya kepada Reuters.

Meskipun sebelumnya ada ancaman untuk memboikot Olimpiade, Kyiv mengirimkan 140 atlet dan 95 pelatih, jumlah delegasi yang lebih kecil dibandingkan pada masa damai.

Di rumah, mereka berlatih di tengah serangan udara Rusia yang telah menghancurkan infrastruktur penting dan membuat kota-kota di seluruh Ukraina menjadi gelap gulita.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas