Kisah Haru Atlet Ukraina Gagal Ikut Olimpiade Paris Karena Gugur di Medan Perang
Berikut berbagai cerita atlet Ukraina yang menjadi korban keganasan perang dalam konflik Rusia Vs Ukraina yang telah berlangsung lebih dari setahun.
Editor: Adi Suhendi
Atlet dari Rusia dan Belarusia, yang mengizinkan Moskow menggunakan wilayahnya untuk melancarkan invasi pada Februari 2022, berpartisipasi dalam Olimpiade hanya sebagai pihak netral, dilarang menyanyikan lagu kebangsaan atau mengibarkan bendera dan lambang.
Otoritas olahraga Ukraina pada bulan Mei merilis rekomendasi bagi para atletnya untuk menghindari kontak dengan pesaing dari kedua negara tetangga.
Hulenkov telah menjadi atlet judo yang menonjol selama bertahun-tahun di Lutsk, dekat perbatasan Polandia.
Ia meraih medali perak di Kejuaraan U-18 Ukraina pada tahun 2017 dan meraih peringkat ketiga di Piala Eropa Junior 2019 di Cluj-Napoca.
"Ia sangat berbakat, dan ia memiliki tekniknya sendiri," kata Vadym Chernov, seorang teman dekat dan rekan judo, yang mendedikasikan medali perunggunya di European Open di Tallinn awal bulan ini untuk Hulenkov, dengan mengunggah foto di Instagram yang memperlihatkan tanda pengenal judo milik temannya.
Sebelum perang, Hulenkov telah bersaing untuk mendapatkan tempat di tim nasional Ukraina.
Tujuan itu tampaknya dapat dicapai hingga ia dikirim untuk berpatroli di perbatasan Belarusia setelah invasi.
Awal tahun lalu ia dikirim ke zona pertempuran di Ukraina timur.
Chernov mengatakan kepada Reuters bahwa dia telah mencoba meyakinkan Hulenkov untuk mengajukan cuti dari militer guna menghadiri Piala Ukraina, yang diadakan pada awal Mei 2023.
Hulenkov menolak, dan menghilang hanya beberapa minggu sebelum turnamen, tepatnya pada 19 April tahun lalu.
"Dia bilang ke saya, 'Saya tidak bisa meninggalkan saudara-saudara saya'," kata Chernov, seraya menambahkan bahwa kini dia membawa tanda nama Hulenkov ke acara judo.
"Bagi saya, ini adalah pengingat bahwa dia selalu...bepergian dengan saya ke kompetisi," ucapnya. (reuters)