Kisah Haru Atlet Ukraina Gagal Ikut Olimpiade Paris Karena Gugur di Medan Perang
Berikut berbagai cerita atlet Ukraina yang menjadi korban keganasan perang dalam konflik Rusia Vs Ukraina yang telah berlangsung lebih dari setahun.
Editor: Adi Suhendi
Laporan Reporter Tribunnews.com, Galuh Nestiya
TRIBUNNEWS.COM, LUTSK - Ketika Stanislav Hulenkov mendaftar menjadi penjaga perbatasan Ukraina pada tahun 2021, ia mencari pekerjaan yang stabil di perbatasan barat laut yang tenang agar ia dapat melanjutkan karirnya sebagai bintang judo yang sedang naik daun.
Dua tahun kemudian, atlet berusia 22 tahun itu menghilang di medan perang yang dipenuhi artileri di sisi lain negara itu.
Jenazah Hulenkov diidentifikasi 10 bulan setelah itu, menjadikannya satu dari ratusan atlet Ukraina yang tewas dalam invasi besar-besaran Rusia.
Menjelang Olimpiade Musim Panas yang dibuka di Paris minggu ini, Ukraina berduka atas meninggalnya atlet seperti Hulenkov yang janji olahraganya terputus akibat perang yang kini memasuki bulan ke-30.
"Dia adalah tipe anak yang selalu punya rencana," kata ibunya, Iryna Hulenkova, saat berbicara di luar tempat latihan tempat putranya berlatih saat masih kecil di kota Lutsk yang indah di wilayah barat Rusia, Selasa (23/7/2024).
"Dia tahu apa yang akan terjadi besok, dan lusa," lanjut dia.
Baca juga: Atlet Israel yang Bertanding di Olimpiade Paris 2024 Dijaga Khusus Agen Bersenjata
Setidaknya ada 488 atlet dan pelatih Ukraina tewas sejak awal 2022.
Sekitar dua lusin di antaranya merupakan juara Eropa atau dunia dalam disiplin olahraga mereka, menurut juru bicara kementerian olahraga Serhiy Bykov.
Atlet angkat besi Oleksandr Pielieshenko yang menempati posisi keempat di kelas beratnya di Olimpiade Musim Panas 2016, menjadi korban terbaru ketika ia tewas di Ukraina timur pada 5 Mei dalam usia 30 tahun.
Juara Eropa dua kali itu telah bergabung dengan militer pada bulan-bulan pertama invasi Moskow.
Hal itu merupakan pengalaman langsung keduanya dalam perang setelah ia melarikan diri dari wilayah Luhansk timur pada tahun 2014 saat Rusia memicu pemberontakan separatis di sana.
Baca juga: Warna Baru Lapangan Badminton Olimpiade Paris 2024: Kombinasi Ungu dan Hijau di La Chapelle Arena
"Olahraga selalu menjadi hidupnya, dan dia selalu ingin kembali," katanya kepada Reuters.
Meskipun sebelumnya ada ancaman untuk memboikot Olimpiade, Kyiv mengirimkan 140 atlet dan 95 pelatih, jumlah delegasi yang lebih kecil dibandingkan pada masa damai.
Di rumah, mereka berlatih di tengah serangan udara Rusia yang telah menghancurkan infrastruktur penting dan membuat kota-kota di seluruh Ukraina menjadi gelap gulita.
Atlet dari Rusia dan Belarusia, yang mengizinkan Moskow menggunakan wilayahnya untuk melancarkan invasi pada Februari 2022, berpartisipasi dalam Olimpiade hanya sebagai pihak netral, dilarang menyanyikan lagu kebangsaan atau mengibarkan bendera dan lambang.
Otoritas olahraga Ukraina pada bulan Mei merilis rekomendasi bagi para atletnya untuk menghindari kontak dengan pesaing dari kedua negara tetangga.
Hulenkov telah menjadi atlet judo yang menonjol selama bertahun-tahun di Lutsk, dekat perbatasan Polandia.
Ia meraih medali perak di Kejuaraan U-18 Ukraina pada tahun 2017 dan meraih peringkat ketiga di Piala Eropa Junior 2019 di Cluj-Napoca.
"Ia sangat berbakat, dan ia memiliki tekniknya sendiri," kata Vadym Chernov, seorang teman dekat dan rekan judo, yang mendedikasikan medali perunggunya di European Open di Tallinn awal bulan ini untuk Hulenkov, dengan mengunggah foto di Instagram yang memperlihatkan tanda pengenal judo milik temannya.
Sebelum perang, Hulenkov telah bersaing untuk mendapatkan tempat di tim nasional Ukraina.
Tujuan itu tampaknya dapat dicapai hingga ia dikirim untuk berpatroli di perbatasan Belarusia setelah invasi.
Awal tahun lalu ia dikirim ke zona pertempuran di Ukraina timur.
Chernov mengatakan kepada Reuters bahwa dia telah mencoba meyakinkan Hulenkov untuk mengajukan cuti dari militer guna menghadiri Piala Ukraina, yang diadakan pada awal Mei 2023.
Hulenkov menolak, dan menghilang hanya beberapa minggu sebelum turnamen, tepatnya pada 19 April tahun lalu.
"Dia bilang ke saya, 'Saya tidak bisa meninggalkan saudara-saudara saya'," kata Chernov, seraya menambahkan bahwa kini dia membawa tanda nama Hulenkov ke acara judo.
"Bagi saya, ini adalah pengingat bahwa dia selalu...bepergian dengan saya ke kompetisi," ucapnya. (reuters)