Macron Tolak Seruan Boikot Atlet Israel di Olimpiade Paris 2024, Izinkan Bendera Nasional Dikibarkan
Macron menolak tuntutan Palestina agar Israel dilarang mengikuti Olimpiade Paris terkait perang di Gaza.
Penulis: Nuryanti
Editor: Garudea Prabawati
Pertempuran sengit sedang berlangsung antara tentara Israel dan pejuang Palestina di Khan Younis, sementara serangan Israel terhadap Jabalia al-Balad di Gaza utara telah merenggut nyawa sedikitnya lima warga Palestina.
Baca juga: AS, Israel, dan UEA Gelar Pertemuan Rahasia, Membahas Rencana Hari Berikutnya untuk Gaza
Banyak warga Palestina masih terjebak dalam pertempuran di Khan Younis, tidak dapat melarikan diri setelah pasukan Israel hanya memberi mereka waktu satu jam untuk mengungsi, menurut juru bicara PBB.
Sekitar 150.000 orang terpaksa mengungsi dari daerah itu pada hari Senin, katanya, banyak dari mereka tanpa harta benda dan masuk ke zona al-Mawasi, yang memiliki sedikit atau tidak ada infrastruktur.
Militer Israel telah meledakkan rumah seorang warga Palestina yang terbunuh dalam sebuah penggerebekan di kamp pengungsi Qalandiya di Tepi Barat yang diduduki.
Tentara Israel juga menembak dan melukai sedikitnya dua warga Palestina selama operasi tersebut.
Militer Israel mengumumkan bahwa seorang prajurit “terluka parah” setelah “beberapa rudal” ditembakkan dari Lebanon selatan ke Israel utara.
Presiden Prancis Emmanuel Macron telah menolak seruan dari Komite Olimpiade Palestina dan anggota parlemen sayap kiri Prancis untuk memboikot atlet Israel di Olimpiade, dengan mengatakan mereka “disambut” di Olimpiade Paris.
Setidaknya 39.090 orang tewas dan 90.147 orang terluka dalam perang Israel di Gaza.
Jumlah korban tewas di Israel akibat serangan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober diperkirakan mencapai 1.139 orang, sementara puluhan orang masih ditawan di Gaza.
(Tribunnews.com/Nuryanti)