Pengadilan Kriminal Internasional Tunda Penerbitan Surat Penangkapan Netanyahu dan Gallant
Langkah tersebut diambil setelah lebih dari 60 negara dan organisasi meminta penundaan penerbitan keputusan untuk menyampaikan keberatan
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
"Jika pasukan melihat seseorang mendekat dan tidak tahu apakah mereka bersenjata atau menimbulkan ancaman, maka kami diperbolehkan menembak pada pusat massanya (tubuhnya), bukan ke udara," kata seorang tentara yang diidentifikasi sebagai B.
"Kami dibolehkan menembak siapa saja, seorang anak muda, gadis, wanita tua," lanjutnya.
Hamas mengatakan praktik kriminal yang dilakukan pasukan Israel menjadikan warga sipil tak bersenjata sebagai “target hiburan".
Mereka juga mengecam komunitas internasional karena gagal mengambil tindakan hukuman terhadap rezim fasis Israel, yang telah melanggar semua aturan selama serangan gencar di Gaza.
Baca juga: Agak Lain, Banyak Tentara Israel Akui Menembak Hanya karena Bosan: Tembak Dulu, Tanyai Kemudian
Israel melancarkan serangan berdarahnya ke Gaza pada tanggal 7 Oktober 2023.
Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, Israel sejauh ini telah menewaskan sedikitnya 38.295 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, di Gaza, dan melukai 88.241 lainnya.
Baru-baru ini, The Lancet, sebuah jurnal medis umum terkemuka, memperkirakan bahwa jumlah korban tewas akibat agresi Israel bisa mencapai 186.000 atau bahkan lebih karena banyak warga Palestina yang terkena dampak tidak langsung dari perang Gaza.
Operasi tentara Israel di Kota Gaza
Sementara itu, pertempuran dan pemboman mengguncang kota terbesar Gaza pada hari Kamis (11/7/2024), kata seorang koresponden AFP.
Lebih dari 300 unit pemukiman dan lebih dari 100 pertokoan hancur.
Hamas mengatakan pasukan Israel telah mundur dari distrik Shujaiya di bagian timur Kota Gaza.
Saksi mata mengatakan tank dan tentara telah bergerak ke wilayah lain di Kota Gaza.
Seorang koresponden AFP melaporkan serangan udara di lingkungan Sabra, sementara militan terlibat dalam bentrokan sengit dengan pasukan Israel di Tel al-Hawa.
Meningkatnya pertempuran, pemboman dan pengungsian terjadi ketika perundingan gencatan senjata diadakan di Qatar.
Namun Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada Kamis menuntut agar Israel mempertahankan kendali atas wilayah utama Gaza di sepanjang perbatasan dengan Mesir.
Hal itu bertentangan dengan posisi Hamas yang menyatakan bahwa Israel harus menarik diri dari seluruh wilayah Gaza setelah gencatan senjata.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.