Beredar Daftar 2.000 Nama Tentara Israel Pembunuh Anak-anak Gaza, Target Balas Dendam Hamas
Beredar daftar lengkap lebih dari 2.000 nama personel angkatan udara Israel yang telah membunuh anak-anak Gaza.
Penulis: Muhammad Barir
Beredar Daftar 2.000 Nama Angkatan Udara Israel Pembunuh Anak-anak Gaza, Target Balas Dendam Hamas
TRIBUNNEWS.COM- Beredar daftar lengkap lebih dari 2.000 nama personel angkatan udara Israel yang telah membunuh anak-anak Gaza.
Hamas memiliki berkas terperinci tentang daftar nama-nama tentara Israel.
Gerakan Perlawanan Palestina, Hamas, telah membuat “berkas rinci” dari lebih dari 2.000 personel Angkatan Udara Israel.
Daftar itu tampaknya merupakan daftar target potensial dalam “balas dendam” karena membunuh “anak-anak Gaza”, demikian laporan surat kabar Israel Haaretz.
Daftar nama itu, dibocorkan secara online minggu ini, setiap dokumen menyertakan “nama lengkap, markas atau unit mereka, ID” prajurit tersebut lengkap dengan nomor, nomor ponsel, alamat email, akun media sosial, nama anggota keluarga, dan dalam beberapa kasus kata sandi, plat nomor, nomor kartu kredit dan informasi rekening bank,” kata surat kabar itu pada hari Senin.
Dokumen tersebut dibuat oleh Hamas sebagai bagian dari operasi pengumpulan intelijen.
Panjangnya berkisar dari beberapa hingga lebih dari 200 halaman dengan halaman sampul dilaporkan menyatakan:
“Sebagai balas dendam terhadap para pembunuh anak-anak Gaza.”
Laporan-laporan tersebut, kata surat kabar tersebut, dibagikan kepada sekelompok wartawan investigasi internasional.
Beberapa wartawan itu bekerja sama dengan Die Zeit dan ZDF dari Jerman, Der Standard dari Austria dan Haaretz.
Haaretz mengatakan dokumen-dokumen itu “diproduksi menggunakan alat otomatis yang dikenal sebagai profiler.
Yang memungkinkan pengumpulan, referensi silang, dan menggabungkan intelijen dari sumber terbuka (OSINT) untuk membuat ‘profil’ terperinci mengenai target intelijen.”
Laporan yang bocor tersebut telah tersedia di platform peretas setidaknya sejak bulan Desember, namun tidak jelas siapa yang membocorkannya secara online.